Solo: Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Surakarta, Jawa Tengah, memastikan kebutuhan pakan satwa terpenuhi selama penutupan sementara untuk proses revitalisasi mulai Juli-Desember 2022.
Direktur TSTJ Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso mengatakan hingga saat ini target jumlah pengunjung yang ditentukan dari awal sudah terpenuhi. Realisasi jumlah pengunjung pada Mei sebanyak 102.000 orang dan bulan ini ditargetkan jumlah kunjungan bisa mencapai 52.000 orang.
"Kalau untuk realisasi Juni hingga saat ini sebanyak 35.000 orang. Jadi kebutuhan pakan aman," katanya, Selasa, 21 Juli 2022.
Selain itu, dikatakannya, untuk kebutuhan pakan ternak juga akan ada bantuan dari Bank Jateng sebesar Rp155 juta per 1 Juli 2022.
"Itu CSR, satu bulan saja," ujar dia.
Dengan tercukupinya kebutuhan tersebut, artinya TSTJ tidak membutuhkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk pakan satwa.
Baca juga: Kebun Binatang Bandung Akan Diambil Alih Pemkot
Sedangkan untuk rencana penitipan sejumlah satwa selama proses revitalisasi, saat ini masih diinvestarisasi oleh Taman Safari Indonesia.
"Baru diinventaris mana satwa yang keluar masuk," terang Bimo.
Sesuai jadwal, lanjutnya, pembukaan kembali akan dilakukan pada 23 Desember 2022. Dengan demikian, momentum Natal dan Tahun Baru 2023 TSTJ sudah beroperasi normal kembali.
Sebelumnya TSTJ Surakarta menargetkan mampu mendatangkan sebanyak 132.000 pengunjung sebelum tutup sementara pada awal Juli 2022. Ia berharap dengan tercapainya target tersebut dapat menutup kebutuhan biaya perawatan satwa selama enam bulan proses revitalisasi.
"Selama ini kebun binatang membutuhkan biaya sebesar Rp330 juta/bulan untuk pengadaan pakan satwa, biaya pegawai konservasi selama 30 hari, dan beban pegawai non-konservasi selama 15 hari," jelasnya.
Solo:
Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Surakarta, Jawa Tengah, memastikan kebutuhan pakan satwa terpenuhi selama penutupan sementara untuk proses revitalisasi mulai Juli-Desember 2022.
Direktur TSTJ Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso mengatakan hingga saat ini target jumlah pengunjung yang ditentukan dari awal sudah terpenuhi. Realisasi jumlah pengunjung pada Mei sebanyak 102.000 orang dan bulan ini ditargetkan jumlah kunjungan bisa mencapai 52.000 orang.
"Kalau untuk realisasi Juni hingga saat ini sebanyak 35.000 orang. Jadi kebutuhan pakan aman," katanya, Selasa, 21 Juli 2022.
Selain itu, dikatakannya, untuk kebutuhan pakan ternak juga akan ada bantuan dari Bank Jateng sebesar Rp155 juta per 1 Juli 2022.
"Itu CSR, satu bulan saja," ujar dia.
Dengan tercukupinya kebutuhan tersebut, artinya TSTJ tidak membutuhkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk pakan satwa.
Baca juga:
Kebun Binatang Bandung Akan Diambil Alih Pemkot
Sedangkan untuk rencana penitipan sejumlah satwa selama proses revitalisasi, saat ini masih diinvestarisasi oleh Taman Safari Indonesia.
"Baru diinventaris mana satwa yang keluar masuk," terang Bimo.
Sesuai jadwal, lanjutnya, pembukaan kembali akan dilakukan pada 23 Desember 2022. Dengan demikian, momentum Natal dan Tahun Baru 2023 TSTJ sudah beroperasi normal kembali.
Sebelumnya TSTJ Surakarta menargetkan mampu mendatangkan sebanyak 132.000 pengunjung sebelum tutup sementara pada awal Juli 2022. Ia berharap dengan tercapainya target tersebut dapat menutup kebutuhan biaya perawatan satwa selama enam bulan proses revitalisasi.
"Selama ini kebun binatang membutuhkan biaya sebesar Rp330 juta/bulan untuk pengadaan pakan satwa, biaya pegawai konservasi selama 30 hari, dan beban pegawai non-konservasi selama 15 hari," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)