Minahasa: Angka stunting (kekerdilan) di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), terus menurun. Bahkan pada pertengahan tahun ini sudah di bawah lima persen.
"Kami sangat serius dalam penanganan stunting maupun gizi buruk di daerah ini," kata Bupati Minahasa Royke Octavian Roring didampingi Wakil Bupati Robby Dondokambey di Tondano, Selasa, 21 Juni 2022.
Royke mengatakan berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Minahasa melalui Dinas Kesehatan untuk menekan angka stunting di daerah setempat. Dia mengatakan prevelensi stunting tahun 2016 di Minahasa sebesar 24 persen.
Angka ini naik di tahun 2017, yakni 37,6 persen dan 2018 turun menjadi 20,12 persen. Selanjutnya, tahun 2020 menjadi 3,21persen. Artinya, sudah di bawah 10 persen dan tahun 2021 turun hingga 1,26 persen.
"Upaya penurunan ini sebagai bentuk perhatian serius pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setempat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Olviane Ratu, Selasa, 21 Juni 2022.
Baca: Kasus Stunting Tinggi, Tangsel Intensifkan Penanganan dari Tingkat Kelurahan
Ia mengatakan penanganan stunting di Kabupaten Minahasa terus dilakukan. Olviane mengatakan stunting disebabkan kurangnya asupan gizi yang cukup lama.
"Untuk itu, sejak dini harus kita tangani," ujarnya.
Oleh karena itu, penanganan kasus stunting ini bertujuan agar anak-anak Indonesia, termasuk anak di Minahasa, dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal. Mereka harus memilikiikemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.
"Dengan adanya program pencegahan stunting di daerah ini, diharapkan anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal," tutur dia.
Minahasa: Angka
stunting (kekerdilan) di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), terus menurun. Bahkan pada pertengahan tahun ini sudah di bawah lima persen.
"Kami sangat serius dalam penanganan stunting maupun
gizi buruk di daerah ini," kata Bupati Minahasa Royke Octavian Roring didampingi Wakil Bupati Robby Dondokambey di Tondano, Selasa, 21 Juni 2022.
Royke mengatakan berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Minahasa melalui Dinas Kesehatan untuk menekan angka stunting di daerah setempat. Dia mengatakan prevelensi stunting tahun 2016 di Minahasa sebesar 24 persen.
Angka ini naik di tahun 2017, yakni 37,6 persen dan 2018 turun menjadi 20,12 persen. Selanjutnya, tahun 2020 menjadi 3,21persen. Artinya, sudah di bawah 10 persen dan tahun 2021 turun hingga 1,26 persen.
"Upaya penurunan ini sebagai bentuk perhatian serius pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setempat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Olviane Ratu, Selasa, 21 Juni 2022.
Baca:
Kasus Stunting Tinggi, Tangsel Intensifkan Penanganan dari Tingkat Kelurahan
Ia mengatakan penanganan stunting di Kabupaten Minahasa terus dilakukan. Olviane mengatakan stunting disebabkan kurangnya asupan gizi yang cukup lama.
"Untuk itu, sejak dini harus kita tangani," ujarnya.
Oleh karena itu, penanganan kasus stunting ini bertujuan agar anak-anak Indonesia, termasuk anak di Minahasa, dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal. Mereka harus memilikiikemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.
"Dengan adanya program pencegahan stunting di daerah ini, diharapkan anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(NUR)