Boyolali: Pemkab Boyolali, Jawa Tengah, melakukan berbagai upaya guna mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK). Salah satunya dengan kembali menutup lima pasar hewan di wilayah tersebut.
"Kami terus melakukan upaya penekanan penyebaan kasus PMK di Boyolali, salah satunya dengan kembali menutup pasar hewan. Kali ini penutupan dilakukan hingga tanggal 4 Juli 2022. Penutupan kembali pasar hewan dilakukan setelah ada evaluasi dari penutupan sebelumnya," papar Kepala Disnakan Kabupaten Boyolali, Lusia Dyah Suciati, di Boyolali, Jawa Tengah, Rabu, 22 Juni 2022.
Sebelumnya, Pemkab Boyolali telah melakukan penutupan pasar hewan tahap pertama pada 27 Mei 2022 hingga 10 Juni 2022. Penutupan tahap kedua pada 11 Juni 2022 hingga 21 Juni 2022.
Berdasarkan hasil evaluasi, kebijakan penutupan kembali diputuskan. Hasil dua tahap penutupan pasar hewan sendiri dinilai efektif menekan penyebaran kasus PMK di Kota Susu tersebut.
"Selama penutupan, meski masih terjadi penyebaran namun juga terjadi peningkatan penyembuhan yang cukup signifikan," imbuhnya.
Baca: Peternak di Cirebon Obati PMK dengan Jamu, Beberapa Hewan Sembuh
Sementara itu, lima pasar hewan di Boyolali yang ditutup, yaitu Pasar Hewan Jelok di Kecamatan Cepogo, Pasar Hewan Karanggede, Pasar Hewan Purworejo di Kecamatan Nogosari, Pasar Hewan Simo dan Pasar Hewan Ampel. Sedangkan per 21 Juni 2022, tercatat 32 ekor ternak di Boyolali positif PMK.
Kemudian jumlah hewan ternak yang dinyatakan suspek PMK mencapai 3.088 ekor, sembuh PMK 633 ekor, dan mati 24 ekor. Kasus PMK tersebar di 22 kecamatan di Kabupaten Boyolali.
"Ada beberapa kecamatan masuk zona merah yakni Kecamatan Mojosongo, Kecamatan Ampel dan Kecamatan Andong. Daerah tersebut masuk zona merah karena ada yang positif, kemudian kecamatan masuk zona kuning ada 19 karena ada ternak yang statusnya suspek," ucap dia.
Boyolali: Pemkab Boyolali,
Jawa Tengah, melakukan berbagai upaya guna mencegah penyebaran
penyakit mulut dan kuku (PMK). Salah satunya dengan kembali menutup lima pasar hewan di wilayah tersebut.
"Kami terus melakukan upaya penekanan penyebaan kasus PMK di Boyolali, salah satunya dengan kembali menutup
pasar hewan. Kali ini penutupan dilakukan hingga tanggal 4 Juli 2022. Penutupan kembali pasar hewan dilakukan setelah ada evaluasi dari penutupan sebelumnya," papar Kepala Disnakan Kabupaten Boyolali, Lusia Dyah Suciati, di Boyolali, Jawa Tengah, Rabu, 22 Juni 2022.
Sebelumnya, Pemkab Boyolali telah melakukan penutupan pasar hewan tahap pertama pada 27 Mei 2022 hingga 10 Juni 2022. Penutupan tahap kedua pada 11 Juni 2022 hingga 21 Juni 2022.
Berdasarkan hasil evaluasi, kebijakan penutupan kembali diputuskan. Hasil dua tahap penutupan pasar hewan sendiri dinilai efektif menekan penyebaran kasus PMK di Kota Susu tersebut.
"Selama penutupan, meski masih terjadi penyebaran namun juga terjadi peningkatan penyembuhan yang cukup signifikan," imbuhnya.
Baca:
Peternak di Cirebon Obati PMK dengan Jamu, Beberapa Hewan Sembuh
Sementara itu, lima pasar hewan di Boyolali yang ditutup, yaitu Pasar Hewan Jelok di Kecamatan Cepogo, Pasar Hewan Karanggede, Pasar Hewan Purworejo di Kecamatan Nogosari, Pasar Hewan Simo dan Pasar Hewan Ampel. Sedangkan per 21 Juni 2022, tercatat 32 ekor ternak di Boyolali positif PMK.
Kemudian jumlah hewan ternak yang dinyatakan suspek PMK mencapai 3.088 ekor, sembuh PMK 633 ekor, dan mati 24 ekor. Kasus PMK tersebar di 22 kecamatan di Kabupaten Boyolali.
"Ada beberapa kecamatan masuk zona merah yakni Kecamatan Mojosongo, Kecamatan Ampel dan Kecamatan Andong. Daerah tersebut masuk zona merah karena ada yang positif, kemudian kecamatan masuk zona kuning ada 19 karena ada ternak yang statusnya suspek," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)