Batang: Proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di lima sekolah dasar di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, penerima bantuan rehabilitasi terganggu. Para siswa mengandalkan rumah penduduk, rumah ibadah, hingga gedung balai desa sebagai tempat belajar lantaran pembangunan sekolah tak kunjung rampung.
Dava Tirta, siswa kelas V SD Negeri 1 Plelen, Kecamatan Gringsing, mengungkapkan KBM berlangsung tanpa meja kursi.
"Belajar ya duduk di lantai seperti ini tidak pakai meja dan bangku, jadi terasa tidak nyaman," ungkapnya, Selasa, 22 Maret 2022.
Menurut dia, sudah sejak lama ia dan siswa lain belajar dari rumah ke rumah lantaran bangunan sekolah masih direhabilitasi.
Baca juga: PTM 100% di Tangsel Hanya untuk Rombel Kecil
"Mereka belajar seperti ini sudah tiga bulan," terang Alpiyah, wali murid SD 1 Plelen.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Batang Lany Dwi Rejeki membenarkan KBM siswa berlangsung di Balai Desa, tempat ibadah, dan rumah penduduk alih-alih di sekolah.
"Gedung sekolah masih dalam perbaikan, harapannya tahun ini bisa diselesaikan dan difungsikan untuk KBM anak-anak," ujarnya.
Menurut Lany, keterlambatan rehabilitasi sekolah lantaran rekanan pemborong diganti dengan alasan wanprestasi. Lima paket sekolah dasar yang mendapatkan bantuan rehabilitasi sebelumnya hanya dipegang satu rekanan.
"Saat ini rekanan tersebut sudah mendapatkan sanksi karena tidak menyelesaikan pekerjaan," jelasnya. (Wahyudi/Yuchri Prabudi)
Batang: Proses kegiatan
belajar mengajar (KBM) di lima sekolah dasar di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, penerima bantuan rehabilitasi terganggu. Para siswa mengandalkan rumah penduduk, rumah ibadah, hingga gedung balai desa sebagai tempat belajar lantaran pembangunan sekolah tak kunjung rampung.
Dava Tirta, siswa kelas V SD Negeri 1 Plelen, Kecamatan Gringsing, mengungkapkan KBM berlangsung tanpa meja kursi.
"Belajar ya duduk di lantai seperti ini tidak pakai meja dan bangku, jadi terasa tidak nyaman," ungkapnya, Selasa, 22 Maret 2022.
Menurut dia, sudah sejak lama ia dan siswa lain belajar dari rumah ke rumah lantaran bangunan sekolah masih direhabilitasi.
Baca juga:
PTM 100% di Tangsel Hanya untuk Rombel Kecil
"Mereka belajar seperti ini sudah tiga bulan," terang Alpiyah, wali murid SD 1 Plelen.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Batang Lany Dwi Rejeki membenarkan KBM siswa berlangsung di Balai Desa, tempat ibadah, dan rumah penduduk alih-alih di sekolah.
"Gedung sekolah masih dalam perbaikan, harapannya tahun ini bisa diselesaikan dan difungsikan untuk KBM anak-anak," ujarnya.
Menurut Lany, keterlambatan rehabilitasi sekolah lantaran rekanan pemborong diganti dengan alasan wanprestasi. Lima paket sekolah dasar yang mendapatkan bantuan rehabilitasi sebelumnya hanya dipegang satu rekanan.
"Saat ini rekanan tersebut sudah mendapatkan sanksi karena tidak menyelesaikan pekerjaan," jelasnya. (Wahyudi/Yuchri Prabudi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)