Bandung: Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengaku merasa waswas menjadi salah satu relawan uji klinis vaksin covid-19. Untuk kali pertama dalam hidupnya, ia berkontribusi pada kegiatan pengujian khasiat obat baru pada manusia.
"(Rasa khawatir) wajar karena belum pernah jadi relawan uji klinis sebelumnya. Jadi ada sekian persen rasa waswas yang masuk akal. Tapi, karena sudah dua jam dikuliahi oleh Prof Kusnandi (salah satu peneliti) sehingga menjadi lebih tenang," ucapnya, di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Selasa, 25 Agustus 2020.
Emil, sapaan akrabnya, mengatakan telah melakukan berbagai persiapan sebelum memutuskan menjadi relawan uji vaksin. Ia tak menampik dihantui rasa tegang selama mempersiapkan diri.
"Seminggu terakhir mencoba memaksimalkan kebugaran. Olahraga, makan diatur tidak asal-asalan. Untuk batin, ibadah juga ditingkatkan sambil baca-baca tentang informasi vaksin," ungkapnya.
Baca juga: 27 Personel Polres Kota Pariaman Positif Covid-19
Emil menuturkan ikut sebagai relawan uji klinis untuk meyakinkan masyarakat bahwa calon vaksin untuk mengobati infeksi virus korona dilakukan secara ilmiah. Ia pun berharap masyarakat tidak terbawa dalam diskusi dan narasi kurang produktif terkait penanganan covid-19, termasuk hadirnya vaksin.
"Ini risikonya menjadi pemimpin. Nasihat dari ibu saya, kalau ada rebutan rezeki, rakyat di depan pemimpin belakangan. Kalau ada ramai kekhawatiran, sebaliknya, pemimpin yang di depan duluan baru rakyat belakangan," ujar dia.
Emil dijadwalkan melakukan uji klinis bersama Kapolda Jawa Barat, Irjen Rudy Sufahriadi, dan Panglima Kodam III/Siliwangi, Mayjen Nugroho Budi Wiryanto.
Bandung: Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengaku merasa waswas menjadi salah satu relawan uji klinis vaksin covid-19. Untuk kali pertama dalam hidupnya, ia berkontribusi pada kegiatan pengujian khasiat obat baru pada manusia.
"(Rasa khawatir) wajar karena belum pernah jadi relawan uji klinis sebelumnya. Jadi ada sekian persen rasa waswas yang masuk akal. Tapi, karena sudah dua jam dikuliahi oleh Prof Kusnandi (salah satu peneliti) sehingga menjadi lebih tenang," ucapnya, di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Selasa, 25 Agustus 2020.
Emil, sapaan akrabnya, mengatakan telah melakukan berbagai persiapan sebelum memutuskan menjadi relawan uji vaksin. Ia tak menampik dihantui rasa tegang selama mempersiapkan diri.
"Seminggu terakhir mencoba memaksimalkan kebugaran. Olahraga, makan diatur tidak asal-asalan. Untuk batin, ibadah juga ditingkatkan sambil baca-baca tentang informasi vaksin," ungkapnya.
Baca juga:
27 Personel Polres Kota Pariaman Positif Covid-19
Emil menuturkan ikut sebagai relawan uji klinis untuk meyakinkan masyarakat bahwa calon vaksin untuk mengobati infeksi virus korona dilakukan secara ilmiah. Ia pun berharap masyarakat tidak terbawa dalam diskusi dan narasi kurang produktif terkait penanganan covid-19, termasuk hadirnya vaksin.
"Ini risikonya menjadi pemimpin. Nasihat dari ibu saya, kalau ada rebutan rezeki, rakyat di depan pemimpin belakangan. Kalau ada ramai kekhawatiran, sebaliknya, pemimpin yang di depan duluan baru rakyat belakangan," ujar dia.
Emil dijadwalkan melakukan uji klinis bersama Kapolda Jawa Barat, Irjen Rudy Sufahriadi, dan Panglima Kodam III/Siliwangi, Mayjen Nugroho Budi Wiryanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
