Jayapura: Senjata milik anggota TNI yang menjadi korban jatuhnya Helikopter MI-17 di kawasan Pegunungan Kowr, Papua, diduga masih tercecer. Senjata-senjata itu dipastikan tidak dikuasai Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM).
"Kami yakin senjata milik korban masih di lokasi jatuhnya helikopter atau mungkin disimpan oleh masyarakat bukan di pihak TPN/OPM," kata Wakil Kepala Penerangan Kodam (Wakapendam) XVII/Cendrawasih, Letkol Inf Dax Sianturi di Jayapura, Selasa, 11 Februari 2020.
Ia mengatakan hingga kini tim evakuasi belum mampu menjangkau lokasi jatuhnya helikopter. Evakuasi terkendala cuaca dan geografis pegunungan. Namun ia memastikan fokus utama pencarian bukan senjata.
“Senjata dan amunisi bukan fokus kami. Yang jelas dari pengamatan sementara (dari udara) sangat jelas kecelakaan tersebut diduga karena cuaca buruk sehingga menabrak tebing di depannya,” ujarnya.
Sianturi menyebut hampir 20 tahun terakhir tidak ada kegiatan atau pergerakan TPN/OPM di daerah tersebut.
"Foto-foto (TPN/OPM) di lokasi jatuhnya helikopter yang beredar di media sosial adalah propaganda mereka. Tujuannya mendiskreditkan pemerintah Indonesia khususnya TNI,” jelasnya.
Sebelumnya, Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab memastikan Helikopter MI-17 Penerbad Nomor Registrasi HA 5138 telah ditemukan.
Lokasi temuan berada di salah satu tebing di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Jayapura: Senjata milik anggota TNI yang menjadi korban jatuhnya
Helikopter MI-17 di kawasan Pegunungan Kowr, Papua, diduga masih tercecer. Senjata-senjata itu dipastikan tidak dikuasai Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM).
"Kami yakin senjata milik korban masih di lokasi jatuhnya helikopter atau mungkin disimpan oleh masyarakat bukan di pihak TPN/OPM," kata Wakil Kepala Penerangan Kodam (Wakapendam) XVII/Cendrawasih, Letkol Inf Dax Sianturi di Jayapura, Selasa, 11 Februari 2020.
Ia mengatakan hingga kini tim evakuasi belum mampu menjangkau lokasi jatuhnya helikopter. Evakuasi terkendala cuaca dan geografis pegunungan. Namun ia memastikan fokus utama pencarian bukan senjata.
“Senjata dan amunisi bukan fokus kami. Yang jelas dari pengamatan sementara (dari udara) sangat jelas kecelakaan tersebut diduga karena
cuaca buruk sehingga menabrak tebing di depannya,” ujarnya.
Sianturi menyebut hampir 20 tahun terakhir tidak ada kegiatan atau pergerakan TPN/OPM di daerah tersebut.
"Foto-foto (TPN/OPM) di lokasi jatuhnya helikopter yang beredar di media sosial adalah propaganda mereka. Tujuannya mendiskreditkan pemerintah Indonesia khususnya TNI,” jelasnya.
Sebelumnya, Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab memastikan Helikopter MI-17 Penerbad Nomor Registrasi HA 5138 telah ditemukan.
Lokasi temuan berada di salah satu tebing di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)