Malang: Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tengah mengebut pembangunan puluhan drainase di wilayah setempat. Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi hujan dengan intensitas tinggi yang dapat memicu bencana banjir.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Kawasan Pemukiman (DPUPRKP) Kota Malang, Dandung Djulharjanto, mengatakan, total ada 43 drainase yang dibangun sepanjang 2023. Puluhan drainase itu tersebar di lima kecamatan di Kota Malang.
“Pada 2023 ini ada 43 drainase yang bakal dirampungkan di seluruh kecamatan. Yang berprogres masih ada enam titik. Salah satunya di Sawojajar,” katanya, Selasa, 28 November 2023.
Dandung menerangkan, pembangunan drainase ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi jangka panjang terkait penanganan banjir di Kota Malang. Pasalnya pada 2028 Pemkot Malang menargetkan terbebas dari banjir.
“Penerapan master plan drainase itu untuk 2023 ini baru sekitar 15 persen. Master plan ini untuk jangka waktu enam tahun ke depan,” imbuhnya.
Di sisi lain, Dandung menyebutkan bahwa salah satu penyebab banjir di Kota Malang adalah karena penumpukan sampah dan sedimentasi. Hal itu menyebabkan saluran drainase mengalami penyempitan sehingga terjadi banjir.
“Solusi jangka pendeknya kami akan lebih maksimalkan untuk melakukan pengerukan saluran drainase,” ujarnya.
Proses pengerukan saluran drainase ini sudah mulai dilakukan dengan melibatkan Satgas Banjir yang tersebar di seluruh kecamatan di Kota Malang. Pengerukan dilakukan dengan membersihkan sampah dan sedimen yang mengendap di saluran.
“Selama 2023 ini kami sudah melakukan pengerukan saluran drainase di ratusan titik dengan melibatkan Satgas Banjir di kecamatan,” bebernya.
BPBD Malang sebelumnya mencatat ada 29 titik yang terdampak banjir pada Sabtu sore, 25 November 2023. Banjir dipicu hujan dengan intensitas tinggi juga dilaporkan menyebabkan beberapa infrastruktur rusak.
Malang: Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tengah mengebut pembangunan puluhan drainase di wilayah setempat. Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi hujan dengan intensitas tinggi yang dapat memicu
bencana banjir.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Kawasan Pemukiman (DPUPRKP) Kota Malang, Dandung Djulharjanto, mengatakan, total ada 43 drainase yang dibangun sepanjang 2023. Puluhan drainase itu tersebar di lima kecamatan di Kota Malang.
“Pada 2023 ini ada 43 drainase yang bakal dirampungkan di seluruh kecamatan. Yang berprogres masih ada enam titik. Salah satunya di Sawojajar,” katanya, Selasa, 28 November 2023.
Dandung menerangkan, pembangunan drainase ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi jangka panjang terkait penanganan banjir di Kota Malang. Pasalnya pada 2028 Pemkot Malang menargetkan terbebas dari banjir.
“Penerapan
master plan drainase itu untuk 2023 ini baru sekitar 15 persen.
Master plan ini untuk jangka waktu enam tahun ke depan,” imbuhnya.
Di sisi lain, Dandung menyebutkan bahwa salah satu penyebab banjir di Kota Malang adalah karena penumpukan sampah dan sedimentasi. Hal itu menyebabkan saluran drainase mengalami penyempitan sehingga terjadi banjir.
“Solusi jangka pendeknya kami akan lebih maksimalkan untuk melakukan pengerukan saluran drainase,” ujarnya.
Proses pengerukan saluran drainase ini sudah mulai dilakukan dengan melibatkan Satgas Banjir yang tersebar di seluruh kecamatan di Kota Malang. Pengerukan dilakukan dengan membersihkan sampah dan sedimen yang
mengendap di saluran.
“Selama 2023 ini kami sudah melakukan pengerukan saluran drainase di ratusan titik dengan melibatkan Satgas Banjir di kecamatan,” bebernya.
BPBD Malang sebelumnya mencatat ada 29 titik yang terdampak banjir pada Sabtu sore, 25 November 2023. Banjir dipicu hujan dengan intensitas tinggi juga dilaporkan menyebabkan beberapa infrastruktur rusak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
