Tangerang: Wakil Direktur Pelayanan RSUD Kabupaten Tangerang, Mohamad Rifki mengatakan, Engky, 33, yang mengalami obesitas hingga 200 kilogram saat ini kondisinya stabil. Engky saat ini ditangani oleh beberapa dokter spesialis.
"Selain tim spesialis IGD, juga ditangani dokter spesialis penyakit dalam, bedah, dan gizi. Tapi kita juga melihat perkembangannya, kalau memerlukan koordinasi dengan spesialis yang lain, kita akan tambahkan timnya," ujarnya, Senin, 8 Januari 2024.
"Kalau pasien butuh penanganan multidisiplin, akan kita evaluasi setiap harinya. Kalau memungkinkan bisa ditangani secara komprehensif di sini," imbuhnya.
Rifki menuturkan telah memeriksa sistem pernapasan dan tekanan darah Engky dengan hasil relatif stabil. Namun, tenaga medis tetap memberikan perhatian lebih sebab ada pembengkakan di dua kakinya.
"(Kaki) keduanya bengkak, terutama kiri. Karena sebelah kiri itu memang lebih besar, mungkin karena kurang higenis sehingga menimbulkan infeksi. Kita juga akan cari dalemannya seperti apa, sehingga penanganan lebih cepat," ucap dia.
Berdasarkan catatan medis, sebelumnya Engky pernah melakukan operasi di RSCM pada 2021, terkait kedua kakinya tersebut. Namun, pasien harus terputus penanganannya lantaran terkendala biaya sehari-harinya.
"Kita belum tahu ada penyakit bawaan atau tidak, kita akan cek semuanya kalau bisa tangani kita tangani. Kalau penanganan lebih spesifik kita akan koordinasi dengan ke RSCM," sambungnya.
Sebelumnya, Engky, 33, pemuda yang tinggal di Jalan Salak 4, Desa Pesanggrahan, Solear, Kabupaten Tangerang, Banten, mengalami obesitas. Engky yang kesehariannya sebagai tukang ojek itu memiliki berat badan hingga 200 kilogram.
Ketua RT setempat, Sarwono, mengatakan, Engky mulai tidak dapat bergerak lantaran pembengkakan dari tubuhnya sejak awal tahun 2023.
"Pembengkakannya enggak tahu dari faktor makan atau mungkin ada yang lain, saya kurang paham. Kejadian itu sudah dirasakan Engky sejak setahun yang lalu. Sebelum tahun baru 2023, masih bisa jalan naik motor pun bisa," ujarnya, Senin, 8 Januari 2024.
Sarwono menuturkan, Engky tinggal bersama ibunya dan menjadi tulang punggung keluarga dalam kesehariannya.
"Engky jadi tukang ojek. Dia sehari-hari ngasih makan keluarga. Ayahnya sudah meninggal. Sejak dia sakit, dia bingung mau ngasih makan ibunya," ungkap dia.
Tangerang: Wakil Direktur Pelayanan RSUD Kabupaten Tangerang, Mohamad Rifki mengatakan, Engky, 33, yang
mengalami obesitas hingga 200 kilogram saat ini kondisinya stabil. Engky saat ini ditangani oleh beberapa dokter spesialis.
"Selain tim spesialis IGD, juga ditangani dokter spesialis penyakit dalam, bedah, dan gizi. Tapi kita juga melihat perkembangannya, kalau memerlukan koordinasi dengan spesialis yang lain, kita akan tambahkan timnya," ujarnya, Senin, 8 Januari 2024.
"Kalau pasien butuh penanganan multidisiplin, akan kita evaluasi setiap harinya. Kalau memungkinkan bisa ditangani secara komprehensif di sini," imbuhnya.
Rifki menuturkan telah memeriksa sistem pernapasan dan tekanan darah Engky dengan hasil relatif stabil. Namun, tenaga medis tetap memberikan perhatian lebih sebab ada pembengkakan di dua kakinya.
"(Kaki) keduanya bengkak, terutama kiri. Karena sebelah kiri itu memang lebih besar, mungkin karena kurang higenis sehingga menimbulkan infeksi. Kita juga akan cari dalemannya seperti apa, sehingga penanganan lebih cepat," ucap dia.
Berdasarkan catatan medis, sebelumnya Engky pernah melakukan operasi di RSCM pada 2021, terkait kedua kakinya tersebut. Namun, pasien harus terputus penanganannya lantaran terkendala biaya sehari-harinya.
"Kita belum tahu ada penyakit bawaan atau tidak, kita akan cek semuanya kalau bisa tangani kita tangani. Kalau penanganan lebih spesifik kita akan koordinasi dengan ke RSCM," sambungnya.
Sebelumnya, Engky, 33, pemuda yang tinggal di Jalan Salak 4, Desa Pesanggrahan, Solear, Kabupaten Tangerang, Banten, mengalami obesitas. Engky yang kesehariannya sebagai tukang ojek itu memiliki berat badan hingga 200 kilogram.
Ketua RT setempat, Sarwono, mengatakan, Engky mulai tidak dapat bergerak lantaran pembengkakan dari tubuhnya
sejak awal tahun 2023.
"Pembengkakannya enggak tahu dari faktor makan atau mungkin ada yang lain, saya kurang paham. Kejadian itu sudah dirasakan Engky sejak setahun yang lalu. Sebelum tahun baru 2023, masih bisa jalan naik motor pun bisa," ujarnya, Senin, 8 Januari 2024.
Sarwono menuturkan, Engky tinggal bersama ibunya dan menjadi tulang punggung keluarga dalam kesehariannya.
"Engky jadi tukang ojek. Dia sehari-hari ngasih makan keluarga. Ayahnya sudah meninggal. Sejak dia sakit, dia bingung mau
ngasih makan ibunya," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)