Tuban: Akibat luapan air, tanggul sungai Bengawan Solo di Desa Tambakrejo Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mengalami longsor, Selasa, 22 Desember 2020.
Selain tanggul sungai longsor, sepanjang ratusan meter lahan milik warga desa setempat juga hanyut terbawa arus. Tak hanya itu, puluhan rumah warga yang berdomisili di sepanjang bantaran sungai Bengawan Solo juga terancam bahaya longsor.
Kondisi ini membuat warga was-was dan khawatir. Apalagi jika terjadi turun hujan pada malam hari. Tak mau ambil resiko, sejumlah warga terpaksa mengungsi dan sengaja mengosongkan rumahnya.
Baca juga: Lampung Terima 100.000 Alat Tes Cepat Antigen
"Dari hasil pemetaan sedikitnya terdapat lima titik longsor terparah. Yakni dengan panjang longsor mencapai 503 meter," ujar Ketua Tim Mitigasi Tagana Kabupaten Tuban, Yoyok, Rabu, 23 Desember 2020.
Sementara Kepala Desa Tambakrejo, Sidekan, mengatakan dalam kurun waktu 30 tahun terakhir ini, lahan warga yang hilang hanyut terbawa longsor Sungai Bengawan Solo sekitar 19 hektare.
"Setiap tahunnya terjadi pengurangan lahan, sehingga banyak rumah warga yang terpaksa harus dipindakan ke tanah kas desa. Kami berharap bisa segara dibangun tanggul permanen," ungkapnya.
Tuban: Akibat luapan air, tanggul sungai Bengawan Solo di Desa Tambakrejo Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mengalami
longsor, Selasa, 22 Desember 2020.
Selain tanggul sungai longsor, sepanjang ratusan meter lahan milik warga desa setempat juga hanyut terbawa arus. Tak hanya itu, puluhan rumah warga yang berdomisili di sepanjang bantaran sungai Bengawan Solo juga terancam bahaya longsor.
Kondisi ini membuat warga was-was dan khawatir. Apalagi jika terjadi turun hujan pada malam hari. Tak mau ambil resiko, sejumlah warga terpaksa mengungsi dan sengaja mengosongkan rumahnya.
Baca juga:
Lampung Terima 100.000 Alat Tes Cepat Antigen
"Dari hasil pemetaan sedikitnya terdapat lima titik longsor terparah. Yakni dengan panjang longsor mencapai 503 meter," ujar Ketua Tim Mitigasi Tagana Kabupaten Tuban, Yoyok, Rabu, 23 Desember 2020.
Sementara Kepala Desa Tambakrejo, Sidekan, mengatakan dalam kurun waktu 30 tahun terakhir ini, lahan warga yang hilang hanyut terbawa longsor Sungai Bengawan Solo sekitar 19 hektare.
"Setiap tahunnya terjadi pengurangan lahan, sehingga banyak rumah warga yang terpaksa harus dipindakan ke tanah kas desa. Kami berharap bisa segara dibangun tanggul permanen," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)