Yogyakarta: Kegempaan guguran Gunung Merapi sejak Kamis, 18 Maret 2021, pukul 18.00 WIB hingga Jumat, 19 Maret 2021, pukul 06.00 WIB tercatat sebanyak 97 kali.
"Amplitudo maksimal 30 milimeter dan durasi maksimal 137 detik," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi Dwi Jayanto.
Kegempaan lainnya berupa embusan tiga kali dan fase banyak dan tektonik jauh masing-masing satu kali. Teramati pula 45 kali guguran lava pijar yang meluncur sejauh 1.200 meter dari puncak dan mengarah ke barat daya.
Sedangkan cuaca di kawasan puncak, Dwi Jayanto mengatakan, cerah dan berawan, angin bertiup lemah ke arah tenggara. Kemudian kelembaban udara berkisar 63-89% dan tekanan udara 757-943 mmHg. Saat ini, status masih Siaga atau Level III.
"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," terangnya.
Gunung Merapi sebelumnya mengeluarkan 20 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.200 meter ke arah barat daya berdasarkan pengamatan pada Jumat mulai pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menuturkan selain guguran lava pijar Merapi juga mengalami 43 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-30 milimeter (mm) selama 11-137 detik dan dua kali gempa embusan dengan amplitudo 5-15 milimeter (mm) selama 12-18 detik. (Agus Utantoro)
Yogyakarta: Kegempaan guguran Gunung Merapi sejak Kamis, 18 Maret 2021, pukul 18.00 WIB hingga Jumat, 19 Maret 2021, pukul 06.00 WIB tercatat sebanyak 97 kali.
"Amplitudo maksimal 30 milimeter dan durasi maksimal 137 detik," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi Dwi Jayanto.
Kegempaan lainnya berupa embusan tiga kali dan fase banyak dan tektonik jauh masing-masing satu kali. Teramati pula 45 kali guguran lava pijar yang meluncur sejauh 1.200 meter dari puncak dan mengarah ke barat daya.
Sedangkan cuaca di kawasan puncak, Dwi Jayanto mengatakan, cerah dan berawan, angin bertiup lemah ke arah tenggara. Kemudian kelembaban udara berkisar 63-89% dan tekanan udara 757-943 mmHg. Saat ini, status masih Siaga atau Level III.
"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," terangnya.
Gunung Merapi sebelumnya mengeluarkan 20 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.200 meter ke arah barat daya berdasarkan pengamatan pada Jumat mulai pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menuturkan selain guguran lava pijar Merapi juga mengalami 43 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-30 milimeter (mm) selama 11-137 detik dan dua kali gempa embusan dengan amplitudo 5-15 milimeter (mm) selama 12-18 detik. (Agus Utantoro)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)