Kudus: Bencana banjir yang melanda wilayah Kudus, Jawa Tengah, semakin meluas. Pemantauan Media Indonesia, Senin, 14 Desember 2020, bencana banjir berdampak pada beberapa sektor. Antara lain lahan pertanian terendam banjir mencapai 1.718 hektare atau meningkat ketimbang sebelumnya 1.643,5 hektare.
"Sawah terendam terbesar terjadi di Kecamatan Undaan yakni 791 hektare, Mejobo 374 hektare, Jati 20 hektare dan Kaliwungu empat hektare," kata Kepala Seksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Arin Nikmah, melansir Media Indonesia, Senin, 14 Desember 2020.
Dia menerangkan, mengantisipasi banjir besar seperti 2019 lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus menyiapkan tempat pengungsian dengan standar protokol kesehatan (prokes) di setiap desa rawan bencana. Terlebih, banjir juga sempat merendam perkampungan penduduk akibat sungai meluap dan gangguan di saluran irigasi.
Baca: Kali Lamong di Mojokerto Meluap, Warga Dievakuasi
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus Hartopo telah menginstruksikan semua desa rawan bencana untuk membuat pengungsian dengan standar protokol kesehatan. Seperti sarana dan prasarana kesehatan dari mulai tempat mencuci tangan, masker, sekat ruangan hingga ketersediaan obat dan bahan makanan.
"Setiap warga mengungsi harus patuhi prokes dengan penampatan berjarak satu dengan lainnya serta diberi sekat pembatas," ujar Hartopo.
Semua pimpinan kecamatan dan ASN juga diminta mempersiapkan relawan penanggulangan bencana di setiap desa. Sehingga akan lebih bersiaga ketika bencana datang.
Kudus: Bencana banjir yang melanda wilayah Kudus, Jawa Tengah, semakin meluas. Pemantauan
Media Indonesia, Senin, 14 Desember 2020,
bencana banjir berdampak pada beberapa sektor. Antara lain lahan pertanian terendam banjir mencapai 1.718 hektare atau meningkat ketimbang sebelumnya 1.643,5 hektare.
"Sawah terendam terbesar terjadi di Kecamatan Undaan yakni 791 hektare, Mejobo 374 hektare, Jati 20 hektare dan Kaliwungu empat hektare," kata Kepala Seksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Arin Nikmah, melansir Media Indonesia, Senin, 14 Desember 2020.
Dia menerangkan, mengantisipasi banjir besar seperti 2019 lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus menyiapkan tempat pengungsian dengan standar protokol kesehatan (prokes) di setiap desa rawan bencana. Terlebih, banjir juga sempat merendam perkampungan penduduk akibat sungai meluap dan gangguan di saluran irigasi.
Baca: Kali Lamong di Mojokerto Meluap, Warga Dievakuasi
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus Hartopo telah menginstruksikan semua desa rawan bencana untuk membuat pengungsian dengan standar protokol kesehatan. Seperti sarana dan prasarana kesehatan dari mulai tempat mencuci tangan, masker, sekat ruangan hingga ketersediaan obat dan bahan makanan.
"Setiap warga mengungsi harus patuhi prokes dengan penampatan berjarak satu dengan lainnya serta diberi sekat pembatas," ujar Hartopo.
Semua pimpinan kecamatan dan ASN juga diminta mempersiapkan relawan penanggulangan bencana di setiap desa. Sehingga akan lebih bersiaga ketika bencana datang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
