Data pemerintah DIY menunjukkan rincian kasus terbaru yakni 53 kasus (4 Mei), 43 kasus (3 Mei); 39 kasus (2 Mei), 25 kasus (1 Mei), 38 kasus (30 April), 56 kasus (29 April), 55 kasus (27 April), dan 57 kasus (26 April).
Epidemolog UGM, Riris Andono Ahmad mengatakan tingginya mobilitas orang bisa jadi penyebab lonjakan kasus. Namun, ia menilai kenaikan kasus itu belum sepenuhnya dipengaruhi munculkan varian baru covid-19.
"Belum ada bukti saat ini yang menunjukkan adanya varian baru," kata Riris dihubungi, Jumat, 5 Mei 2023.
Baca: Pascalebaran, Kasus Covid-19 di Kabupaten Tangerang Naik Hampir 100% |
Ia mengatakan masyarakat tak perlu berspekulasi sebelum ada bukti kenaikan kasus ini berkaitan adanya varian anyar. Meskipun, ia menyebut mungkin saja hal itu terjadi.
"Sangat mungkin (peningkatan kasus karena varian baru). Tapi masalahnya kita tidak punya bukti bahwa varian baru sudah bersirkulasi," ucapnya.
Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Dinas Kesehatan DIY, menambahkan pengumpulan sampel baru masih berjalan sampai saat ini. Sampel tersebut akan diuji untuk mengetahui sirkulasi varian baru covid-19.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id