Klungkung: Program pengelolaan sampah Pemerintah Kabupaten Klungkung menjadi percontohan bagi negara-negara asing. Program bernama Inovasi Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) menjadi proyek di lingkup negara-negara Asia Tenggara bernama ASEAN Municipal Solid Waste Management Enhancement (AMUSE).
“TOSS merupakan program pengelolaan sampah yang dimulai dengan pemilahan sampah dari rumah tangga di Kota Semarapura, yang terdiri dari 6 kelurahan. Selanjutnya, sampah organik diolah menjadi kompos, sampah anorganik dijadikan bahan daur ulang untuk industri daur ulang, dan sebagian residu diolah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) untuk Energi Baru Terbarukan (EBT),” tutur Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta usai pemaparannya di Bali, Sabtu, 1 April 2023.
Proyek AMUSE dilaksanakan dibawah Sekretariat ASEAN dan Kementerian Ekonomi dan Pembangunan Jerman. Program ini bertujuan untuk meninjau struktur tata kelola proyek dan pelaksanaan rencana proyek, memberikan arahan dan rekomendasi untuk memastikan semua target yang ditetapkan dapat tercapai.
"Termasuk menjelaskan tahap demi tahap pertukaran pembelajaran dengan topik pengelolaan sampah kota dan pariwisata berkelanjutan di ASEAN,” papar Penasehat Utama dan Penasihat Koordinator Klaster ASEAN, Shameer Khanal Shaliha Afifa Anistia.
Inovasi pengolahan sampah Pemkab Klungkung ini mendapat apresiasi dari Menteri Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan Republik Kongo, Arlete Soudan Nonault saat mengunjungi Kabupaten Klungkung.
“Saya sangat kagum dengan inovasi ini. Saya sudah menyaksikan langsung kegiatan operasional untuk mengolah sampah organik dan anorganik dan saya sangat mengapresiasinya. Ini betul-betul pengolahan sampah yang sangat efektif dan saya mewakili Republik Kongo sangat tertarik untuk segera mengaplikasikan mesin pengolah sampah residu rekayasa dari Klungkung di negara kami,” ujar Arlete.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutan (LHK), Siti Nurbaya Bakar pun sepakat program TOSS sangat efektif mengatasi permasalahan sampah. Ia sangat mengapresiasi program ini, bukan saja karena inovasinya, namun karena pemerintah dan masyarakatnya sudah sama-sama bergerak serius untuk menuntaskan masalah sampah ini.
"Masalah sampah perlu dituntaskan bersama dengan upaya salah satunya dimulai dari memiliki pola pikir tentang lingkungan, bagaimana sampah dari hulu hingga hilir, kemudian apa saja yang dilakukan di dalam proses itu, siapa yang terlibat dan hal yang membuat sampahnya terkelola dengan baik,” ungkap Siti Nurbaya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Klungkung: Program
pengelolaan sampah Pemerintah Kabupaten Klungkung menjadi percontohan bagi negara-negara asing. Program bernama Inovasi Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) menjadi proyek di lingkup negara-negara Asia Tenggara bernama
ASEAN Municipal Solid Waste Management Enhancement (AMUSE).
“TOSS merupakan program pengelolaan sampah yang dimulai dengan
pemilahan sampah dari rumah tangga di Kota Semarapura, yang terdiri dari 6 kelurahan. Selanjutnya, sampah organik diolah menjadi kompos, sampah anorganik dijadikan bahan daur ulang untuk industri daur ulang, dan sebagian residu diolah menjadi
Refuse Derived Fuel (RDF) untuk Energi Baru Terbarukan (EBT),” tutur Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta usai pemaparannya di Bali, Sabtu, 1 April 2023.
Proyek AMUSE dilaksanakan dibawah Sekretariat ASEAN dan Kementerian Ekonomi dan Pembangunan Jerman. Program ini bertujuan untuk meninjau struktur tata kelola proyek dan pelaksanaan rencana proyek, memberikan arahan dan rekomendasi untuk memastikan semua target yang ditetapkan dapat tercapai.
"Termasuk menjelaskan tahap demi tahap pertukaran pembelajaran dengan topik pengelolaan sampah kota dan pariwisata berkelanjutan di ASEAN,” papar Penasehat Utama dan Penasihat Koordinator Klaster ASEAN, Shameer Khanal Shaliha Afifa Anistia.
Inovasi pengolahan sampah Pemkab Klungkung ini mendapat apresiasi dari Menteri Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan Republik Kongo, Arlete Soudan Nonault saat mengunjungi Kabupaten Klungkung.
“Saya sangat kagum dengan inovasi ini. Saya sudah menyaksikan langsung kegiatan operasional untuk mengolah sampah organik dan anorganik dan saya sangat mengapresiasinya. Ini betul-betul pengolahan sampah yang sangat efektif dan saya mewakili Republik Kongo sangat tertarik untuk segera mengaplikasikan mesin pengolah sampah residu rekayasa dari Klungkung di negara kami,” ujar Arlete.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutan (LHK), Siti Nurbaya Bakar pun sepakat program TOSS sangat efektif mengatasi permasalahan sampah. Ia sangat mengapresiasi program ini, bukan saja karena inovasinya, namun karena pemerintah dan masyarakatnya sudah sama-sama bergerak serius untuk menuntaskan masalah sampah ini.
"Masalah sampah perlu dituntaskan bersama dengan upaya salah satunya dimulai dari memiliki pola pikir tentang lingkungan, bagaimana sampah dari hulu hingga hilir, kemudian apa saja yang dilakukan di dalam proses itu, siapa yang terlibat dan hal yang membuat sampahnya terkelola dengan baik,” ungkap Siti Nurbaya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)