Ratusan rumah warga yang berada di Jalan Demang Akub dan Jalan H. Bakar, Kelurahan Semelagi Kecil, Kota Singkawang, terendam banjir. Foto: Branda ANTARA
Ratusan rumah warga yang berada di Jalan Demang Akub dan Jalan H. Bakar, Kelurahan Semelagi Kecil, Kota Singkawang, terendam banjir. Foto: Branda ANTARA

Diguyur Hujan Semalaman, Ratusan Rumah di Singkawang Terendam Banjir

Antara • 09 Maret 2023 19:08
Singkawang: Ratusan rumah warga yang berada di Jalan Demang Akub dan Jalan H. Bakar, Kelurahan Semelagi Kecil, Kota Singkawang, terendam banjir.
 
"Banjir datang sejak Rabu malam, 8 Maret 2023, malam sampai Kamis siang, dengan ketinggian air sekitar 50 sentimeter (cm) sampai 1 meter. Banjir tersebut bukan hanya merendam ratusan rumah warga, tapi juga permakaman, kantor kelurahan, dan rumah ibadah," kata Anggota DPRD Singkawang Dapil Singkawang Utara Muhammadin di Singkawang, Kamis, 9 Maret 2023.
 
Dia mengatakan banjir yang terjadi di Semelagi Kecil merupakan air kiriman dari Bengkayang dan Sambas. Hal ini dikarenakan debit air lebih tinggi dibandingkan tanggul yang ada, sehingga meluber ke pemukiman penduduk di dekat tanggul.

"Debit air tinggi melebihi tanggul di wilayah Sungai Pinang, sehingga airnya meluber," ucap dia.
 
Oleh sebab itu, Muhammadin meminta tanggul yang berada di wilayah Singkawang Utara segera diperbaiki guna mengantisipasi kejadian serupa ke depannya. Apalagi, selama puluhan tahun tanggul yang ada tidak pernah diperbaiki, sementara wilayah tersebut mengalami siklus banjir, baik dua tahunan, lima tahunan hingga sepuluh tahunan.
 
Baca: 8 Kecamatan dan 40 Hektare Sawah di Lahat Terendam Banjir

"Ketinggian air saat ini seperti yang pernah terjadi pada 2003 dan terulang lagi di tahun 2023. Artinya, kan harus ada langkah antisipasi menghadapi siklus tahunan ini dengan perbaikan atau pembangunan tanggul yang memadai," ucapnya.
 
Sementara Pj Wali Kota Singkawang Sumastro mengatakan banjir yang terjadi lantaran ketinggian air melebihi ketinggian tanggul atau bendungan. "Ditambah keberadaan tanggul itu sudah lama, mungkin sudah puluhan tahun," katanya.
 
Namun, masalahnya ada pada anggaran. "Ini yang sedang kita pikirkan agar bisa menjadi perhatian pemerintah pusat dan provinsi," ujar dia.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan