Makassar: Bank Indonesia (BI) menyiapkan Rp5,8 triliun selama Ramadan hingga Idulfitri 1444 Hijriah. Hal itu untuk menjamin kebutuhan masyarakat akan uang tunai selama Ramadan.
Kebutuhan uang selama Ramadan hingga Idulfitri dinilai mengalami kenaikan sekitar 14 persen (year of year) jika dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka Rp5,04 triliun.
Deputi Perwakilan Kantor Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan Rudy Bambang Wijanarko mengatakan kebutuhan uang tunai yang mengalami kenaikan ini dipengaruhi beberapa faktor. Salah satunya, kondisi normal setelah pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), pemulihan aktivitas ekonomi masyarakat seiring pertumbuhan ekonomi
"Serta peningkatan mobilitas masyarakat pada momen mudik Lebaran," kata Bambang di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa, 28 Maret 2023.
BI berkomitmen menyiapkan dan menjamin kecukupan uang tunai yang dibutuhkan masyarakat. Pihaknya pun menyediakan layanan penukaran uang rupiah bagi masyarakat.
"Layanan ini akan kita sediakan di loket-loket penukaran perbankan, dan melalui mobil kas keliling yang akan disebar di sejumlah kabupaten dan kota di Sulsel," ungkapnya.
Penukaran uang di loket-loket perbankan ini merupakan upaya sinergitas BI Sulsel dengan perbankan. Ia menyebut ada 112 kantor cabang bank yang tersebar di berbagai kabupaten dam kota di Sulsel.
"Sementara pada layanan pada mobil kas keliling akan disiapkan sebanyak 32 kali di 24 titik strategis, termasuk di pusat keramaian, pasar tradisional, dan instansi pemerintah," jelasnya.
Dalam upaya menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam melakukan transaksi pembayaran, BI Sulsel meminta masyarakat untuk selalu mewaspadai risiko uang palsu dengan mengenali ciri-ciri keaslian uang rupiah melalui metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang).
Penukaran uang masyarakat hendaknya dilakukan di tempat-tempat yang resmi. Bank Indonesia juga terus melakukan edukasi dan sosialisasi Cinta Bangga dan Paham (CBP) Rupiah kepada seluruh masyarakat.
Dalam rangka mendukung digitalisasi di daerah, BI Sulsel juga terus mendorong masyarakat untuk melakukan transaksi pembayaran secara non-tunai, termasuk dengan menggunakan uang elektronik, digital banking, maupun QR Indonesia Standard (QRIS).
"Infrastruktur digital yang semakin berkembang dan diimbangi dengan kerangka aturan yang memadai telah menciptakan transaksi pembayaran nontunai yang cepat, murah, mudah, aman, dan handal sehingga mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi daerah," terangnya.
Sekadar informasi, pendaftaran dan antrean penukaran uang pada layanan kas keliling dilakukan melalui tautan https://pintar.bi.go.id. Hal ini bertujuan untuk memastikan jumlah penukar dan ketersediaan uang Rupiah.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Makassar:
Bank Indonesia (BI) menyiapkan Rp5,8 triliun selama
Ramadan hingga
Idulfitri 1444 Hijriah. Hal itu untuk menjamin kebutuhan masyarakat akan uang tunai selama Ramadan.
Kebutuhan uang selama Ramadan hingga Idulfitri dinilai mengalami kenaikan sekitar 14 persen (
year of year) jika dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka Rp5,04 triliun.
Deputi Perwakilan Kantor Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan Rudy Bambang Wijanarko mengatakan kebutuhan uang tunai yang mengalami kenaikan ini dipengaruhi beberapa faktor. Salah satunya, kondisi normal setelah pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), pemulihan aktivitas ekonomi masyarakat seiring pertumbuhan ekonomi
"Serta peningkatan mobilitas masyarakat pada momen mudik Lebaran," kata Bambang di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa, 28 Maret 2023.
BI berkomitmen menyiapkan dan menjamin kecukupan uang tunai yang dibutuhkan masyarakat. Pihaknya pun menyediakan layanan penukaran uang rupiah bagi masyarakat.
"Layanan ini akan kita sediakan di loket-loket penukaran perbankan, dan melalui mobil kas keliling yang akan disebar di sejumlah kabupaten dan kota di Sulsel," ungkapnya.
Penukaran uang di loket-loket perbankan ini merupakan upaya sinergitas BI Sulsel dengan perbankan. Ia menyebut ada 112 kantor cabang bank yang tersebar di berbagai kabupaten dam kota di Sulsel.
"Sementara pada layanan pada mobil kas keliling akan disiapkan sebanyak 32 kali di 24 titik strategis, termasuk di pusat keramaian, pasar tradisional, dan instansi pemerintah," jelasnya.
Dalam upaya menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam melakukan transaksi pembayaran, BI Sulsel meminta masyarakat untuk selalu mewaspadai risiko uang palsu dengan mengenali ciri-ciri keaslian uang rupiah melalui metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang).
Penukaran uang masyarakat hendaknya dilakukan di tempat-tempat yang resmi. Bank Indonesia juga terus melakukan edukasi dan sosialisasi Cinta Bangga dan Paham (CBP) Rupiah kepada seluruh masyarakat.
Dalam rangka mendukung digitalisasi di daerah, BI Sulsel juga terus mendorong masyarakat untuk melakukan transaksi pembayaran secara non-tunai, termasuk dengan menggunakan uang elektronik, digital banking, maupun QR Indonesia Standard (QRIS).
"Infrastruktur digital yang semakin berkembang dan diimbangi dengan kerangka aturan yang memadai telah menciptakan transaksi pembayaran nontunai yang cepat, murah, mudah, aman, dan handal sehingga mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi daerah," terangnya.
Sekadar informasi, pendaftaran dan antrean penukaran uang pada layanan kas keliling dilakukan melalui tautan https://pintar.bi.go.id. Hal ini bertujuan untuk memastikan jumlah penukar dan ketersediaan uang Rupiah.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)