Kebumen: Program One Village One Story (OVOS) atau satu desa satu cerita digulirkan di Kebumen, Jawa Tengah. Program ini bertujuan melacak potensi-potensi yang ada di setiap desa, dan saat ini difokuskan di Kebumen.
Ketua Pelaksana OVOS 2023 Wahyu Yoga Pratama menyatakan selama ini pemerintah telah aktif melacak potensi-potensi Indonesia, terutama di desa. Namun, program tersebut umumnya bersifat top down atau atas inisiatif pemerintah. Melalui OVOS, pelacakan dilakukan secara bottoms up.
"Karena inisiatifnya dari peserta yang merupakan warga desa. Mereka yang lebih tahu cerita yang menarik di desa mereka, mereka yang lebih kenal wilayah mereka sendiri, potensi desa mereka," ujar Wahyu Yoga Pratama melalui keterangan tertulis, Rabu, 22 Februari 2023.
Dalam program ini, setiap peserta mengirimkan cerita dari desanya masing-masing. Cerita tersebut bisa berbentuk video kreatif berdurasi lima menit, maupun tulisan dalam bentuk makalah ataupun essay.
Kategorinya adalah kebudayaan, pariwisata, teknologi serta kategori Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Kampung berkualitas. Peserta yang terpilih akan diberikan kesempatan memaparkan cerita mereka di hadapan dewan juri.
Wahyu menjelaskan cerita yang dikirim para peserta bisa menjadi acuan bagi pengambil kebijakan untuk memajukan daerah, terutama untuk bidang pariwisata, kebudayaan dan ekonomi. Dia juga menjelaskan bahwa OVOS 2023 penyelenggarannya bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Pariwisata dan Ekonomikreatif (Kemenparekraf), Kementerian Desa PDTT serta Pemerintah Kabupaten Kebumen.
OVOS 2023 diselenggarakan khusus untuk Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Wahyu berharap dari 460 desa/kelurahan yang ada di Kebumen, setidaknya pesertanya mewakili 100 desa. Ia menyebut setiap desa bisa diwakili oleh lebih dari satu orang peserta.
"Program ini bukan kompetisi desa. Satu desa bisa diwakili oleh lebih dari satu peserta. Kami berharap pesertanya berasal minimal dari seratus desa, yang artinya jumlah pesertanya lebih dari itu," ujarnya.
Pada 2019-2021, program yang merupakan inisiatif dari Yayasan Duta Pariwisata dan Kebudayaan Indonesia (YDPDKI), sudah diselenggarakan di Kabupaten Sukabumi dan beberapa kabupaten di Jawa Barat. Wahyu mengatakan hasil dari OVOS tersebut dijadikan acuan bagi pengambil kebijakan. Makanya, dia berharap model serupa bisa diterapkan di Kebumen.
"Jika penyelenggaraan di Kebumen berhasil, kami berencana menggelar OVOS untuk tingkat Provinsi Jawa Tengah," kata Wahyu.
Pengumpulan materi dari peserta OVOS 2023 digelar pada 28 Januari-21 Februari 2023. Pada 22-28 Februari akan dilakukan penjurian. Pengumuman finalis dilakukan pada 2 Maret 2023, dan pengumuman pemenang akan dilakukan pada 11 Maret 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Kebumen: Program One Village One Story (OVOS) atau satu desa satu cerita digulirkan di Kebumen, Jawa Tengah. Program ini bertujuan melacak potensi-potensi yang ada di setiap
desa, dan saat ini difokuskan di Kebumen.
Ketua Pelaksana OVOS 2023 Wahyu Yoga Pratama menyatakan selama ini pemerintah telah aktif melacak potensi-potensi Indonesia, terutama di desa. Namun, program tersebut umumnya bersifat
top down atau atas inisiatif pemerintah. Melalui OVOS, pelacakan dilakukan secara
bottoms up.
"Karena inisiatifnya dari peserta yang merupakan warga desa. Mereka yang lebih tahu cerita yang menarik di desa mereka, mereka yang lebih kenal wilayah mereka sendiri, potensi desa mereka," ujar Wahyu Yoga Pratama melalui keterangan tertulis, Rabu, 22 Februari 2023.
Dalam program ini, setiap peserta mengirimkan cerita dari desanya masing-masing. Cerita tersebut bisa berbentuk video kreatif berdurasi lima menit, maupun tulisan dalam bentuk makalah ataupun essay.
Kategorinya adalah kebudayaan,
pariwisata, teknologi serta kategori Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Kampung berkualitas. Peserta yang terpilih akan diberikan kesempatan memaparkan cerita mereka di hadapan dewan juri.
Wahyu menjelaskan cerita yang dikirim para peserta bisa menjadi acuan bagi pengambil kebijakan untuk memajukan daerah, terutama untuk bidang pariwisata, kebudayaan dan ekonomi. Dia juga menjelaskan bahwa OVOS 2023 penyelenggarannya bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Pariwisata dan Ekonomikreatif (Kemenparekraf), Kementerian Desa PDTT serta Pemerintah Kabupaten Kebumen.
OVOS 2023 diselenggarakan khusus untuk Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Wahyu berharap dari 460 desa/kelurahan yang ada di Kebumen, setidaknya pesertanya mewakili 100 desa. Ia menyebut setiap desa bisa diwakili oleh lebih dari satu orang peserta.
"Program ini bukan kompetisi desa. Satu desa bisa diwakili oleh lebih dari satu peserta. Kami berharap pesertanya berasal minimal dari seratus desa, yang artinya jumlah pesertanya lebih dari itu," ujarnya.
Pada 2019-2021, program yang merupakan inisiatif dari Yayasan Duta Pariwisata dan Kebudayaan Indonesia (YDPDKI), sudah diselenggarakan di Kabupaten Sukabumi dan beberapa kabupaten di Jawa Barat. Wahyu mengatakan hasil dari OVOS tersebut dijadikan acuan bagi pengambil kebijakan. Makanya, dia berharap model serupa bisa diterapkan di Kebumen.
"Jika penyelenggaraan di Kebumen berhasil, kami berencana menggelar OVOS untuk tingkat Provinsi Jawa Tengah," kata Wahyu.
Pengumpulan materi dari peserta OVOS 2023 digelar pada 28 Januari-21 Februari 2023. Pada 22-28 Februari akan dilakukan penjurian. Pengumuman finalis dilakukan pada 2 Maret 2023, dan pengumuman pemenang akan dilakukan pada 11 Maret 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)