Tangerang: Pemerintah Kota Tangerang Selatan memastikan bakal menormalisasi Kali Angke dari sampah yang menumpuk. Percepatan dilakukan agar aliran Kali Angke yang melintasi beberapa RT dan RW di Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Serpong itu kembali normal.
Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan mengatakan, tumpukan sampah serta kayu bambu yang menyumbat aliran sungai membuat lingkungan warga terendam banjir.
"Ini sumbatannya cukup parah, dikhawatirkan nanti terjadi penumpukan yang lebih parah lagi saat hujan," kata Pilar saat mengecek aliran Kali Angke di Kelurahan Mekarjaya.
Didampingi Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Tangsel, camat, pengurus RW, serta tokoh masyarakat setempat, Pilar menegaskan pentingnya penanganan cepat terhadap kondisi sungai yang memprihatinkan.
Pilar meminta seluruh pihak terkait mengambil tindakan tegas melakukan normalisasi Kali Angke dengan melakukan pembersihan menyeluruh.
Pembersihan Kali Angke dilakukan di Kelurahan Mekarjaya, Serpong tepatnya di Jalan Mentawai 5 dan 6 (RT 05), Jalan Mentawai 4 (RT 03), Jalan Bintan (RT 02), dan Jalan Bintan 4 (RT 01).
Normalisasi akan dilakukan selama tiga sampai lima hari, tergantung cuaca dan kondisi lapangan. Sekitar 34 petugas diterjunkan untuk membersihkan sampah sepanjang 30 meter dengan lebar sungai sekitar 17 meter di titik rawan tersebut.
Menanggapi potensi bahaya penggunaan alat berat di lokasi yang curam dan aliran yang deras dalam pembersihan tumpukan sampah itu, Pilar menyebut, pihaknya sedang mengkaji berbagai opsi aman, termasuk pengerjaan manual yang tetap mengedepankan keselamatan petugas.
Bukan hanya sekadar pembersihan, Pemkot Tangsel juga akan membangun turap dan memasang beronjong di titik rawan longsor untuk memperkuat struktur tepi sungai.
"Di titik spot rawan, seperti yang di sini kita lihat tadi itu spot rawan, karena khawatir semakin ambles lagi kita akan melakukan pemasangan beronjong," ujarnya.
Pemasangan turap ataupun beronjong ini akan dikoordinasikan dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), karena sungai ini termasuk wilayah kerja BBWS.
Ke depan, Pemkot Tangsel juga melanjutkan pembangunan infrastruktur pengendali banjir seperti tandon, polder air, dan pompa di sejumlah titik rawan.
Namun, Pilar juga mengajak masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah sembarangan ke sungai untuk menjaga kebersihan sungai ini dalam jangka panjang.
Menurutnya, kebersihan lingkungan termasuk area sungai merupakan tanggung jawab dan kewajiban bersama, tidak hanya instansi dan pemerintah daerah, tetapi masyarakat juga.
"Kami mengimbau kepada masyarakat Tangerang Selatan untuk tidak membuang sampah sembarangan, karena ini nanti akan mengakibatkan masalah banjir dan lain sebagainya," ujarnya.
Tangerang: Pemerintah Kota Tangerang Selatan memastikan bakal menormalisasi Kali Angke dari sampah yang menumpuk. Percepatan dilakukan agar aliran Kali Angke yang melintasi beberapa RT dan RW di Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Serpong itu kembali normal.
Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan mengatakan, tumpukan sampah serta kayu bambu yang menyumbat aliran sungai membuat lingkungan warga terendam banjir.
"Ini sumbatannya cukup parah, dikhawatirkan nanti terjadi penumpukan yang lebih parah lagi saat hujan," kata Pilar saat mengecek aliran Kali Angke di Kelurahan Mekarjaya.
Didampingi Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Tangsel, camat, pengurus RW, serta tokoh masyarakat setempat, Pilar menegaskan pentingnya penanganan cepat terhadap kondisi sungai yang memprihatinkan.
Pilar meminta seluruh pihak terkait mengambil tindakan tegas melakukan normalisasi Kali Angke dengan melakukan pembersihan menyeluruh.
Pembersihan Kali Angke dilakukan di Kelurahan Mekarjaya, Serpong tepatnya di Jalan Mentawai 5 dan 6 (RT 05), Jalan Mentawai 4 (RT 03), Jalan Bintan (RT 02), dan Jalan Bintan 4 (RT 01).
Normalisasi akan dilakukan selama tiga sampai lima hari, tergantung cuaca dan kondisi lapangan. Sekitar 34 petugas diterjunkan untuk membersihkan sampah sepanjang 30 meter dengan lebar sungai sekitar 17 meter di titik rawan tersebut.
Menanggapi potensi bahaya penggunaan alat berat di lokasi yang curam dan aliran yang deras dalam pembersihan tumpukan sampah itu, Pilar menyebut, pihaknya sedang mengkaji berbagai opsi aman, termasuk pengerjaan manual yang tetap mengedepankan keselamatan petugas.
Bukan hanya sekadar pembersihan, Pemkot Tangsel juga akan membangun turap dan memasang beronjong di titik rawan longsor untuk memperkuat struktur tepi sungai.
"Di titik spot rawan, seperti yang di sini kita lihat tadi itu spot rawan, karena khawatir semakin ambles lagi kita akan melakukan pemasangan beronjong," ujarnya.
Pemasangan turap ataupun beronjong ini akan dikoordinasikan dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), karena sungai ini termasuk wilayah kerja BBWS.
Ke depan, Pemkot Tangsel juga melanjutkan pembangunan infrastruktur pengendali banjir seperti tandon, polder air, dan pompa di sejumlah titik rawan.
Namun, Pilar juga mengajak masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah sembarangan ke sungai untuk menjaga kebersihan sungai ini dalam jangka panjang.
Menurutnya, kebersihan lingkungan termasuk area sungai merupakan tanggung jawab dan kewajiban bersama, tidak hanya instansi dan pemerintah daerah, tetapi masyarakat juga.
"Kami mengimbau kepada masyarakat Tangerang Selatan untuk tidak membuang sampah sembarangan, karena ini nanti akan mengakibatkan masalah banjir dan lain sebagainya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)