medcom.id, Ambon: Pascabentrokan, keamanan di Desa Hila dan Dusun Waitomu Kecamatan Leihutu Kabupaten Maluku Tengah, Pulau Ambon, Jumat (20/2/2015) mulai kondusif. Tidak ada lagi konsentrasi warga. Walaupun, suasana tegang masih terasa di perbatasan kedua kampung itu. Belum ada kendaraan dari Desa Hila yang berani menuju ke Kota Ambon dengan melintasi Dusun Waitomu.
“Situasi keamanan sudah kita kendalikan, saat ini mulai kondusif. Warga beraktivitas seperti biasa di daerah mereka masing-masing,” kata Kapolres Pulau Ambon dan Pulau–Pulau Lease, AKB Komaruz Zaman, Jumat (20/2/2015) di lokasi bentrokan.
Menurut dia, untuk mencegah bentrokan susulan, sudah empat satuan setingkat peleton (SST) personel gabungan dari Polres Pulau Ambon, Brimob Polda Maluku, Yonif 731 Kabaressi dan Satgas Yonif Armed 13. Mereka disiagakan di lokasi bentrokan. Pasukan tersebut dikirim dari Kota Ambon sejak Kamis (19/2/2015) saat bentrokan warga pecah.
Seperti diketahui, warga Desa Hila dan Dusun Waitomu yang bertetangga bentrok pada Kamis petang. Awalnya, warga Desa Hila menyerang warga Dusun Waitomu. Mereka marah karena seorang warga Hila ditikam warga Waitomu. Penyerangan itu dibalas warga, sehingga terjadi bentrokan antarwarga kedua daerah itu.
“Penyebab bentrokan karena penikaman terhadap seorang warga Hila, yang pelakunya warga Waitomu, mereka kemudian menyerang Dusun Waitomu sehingga pecah bentrokan,” kata Komaruz.
Akibatnya, delapan rumah warga di Dusun Waitomu dibakar dan sebelas rumah lainnya dirusak warga. Bentrokan ini juga menyebabkan tiga warga terluka, dua di antaranya terkenah tembakan dan lainnya luka tusukan. Ketiganya masih dirawat di rumah sakit di Ambon. Warga yang menjadi korban rumahnya terbakar dan dirusak tidak mengetahui masalah yang sebenarnya terjadi, dan mereka kini mengungsi ke rumah kerabat mereka.
Bentrokan reda setelah aparat TNI dan Polri tiba di lokasi bentrokan. Ia mengatakan pelaku penikaman sudah ditangkap dan kini menjalani pemeriksaan di Mapolres Pulau Ambon.
Pascabentrokan, aparat kepolisian dan TNI menggelar razia di perkampungan warga yang terlibat bentrokan. Selama razia yang berlangsung sejak Kamis itu, aparat menangkap belasan warga yang diduga terlibat bentrokan. Mereka ditangkap karena kedapatan membawa senjata tajam, seperti parang dan golok.
Sebagai upaya menuju perdamaian, kapolres setempat bersama Komandan Kodim 1504 Pulau Ambon, Letkol Inf Indamawan mendatangi warga kedua kelompok agar tidak terprovokasi lagi. “Warga menyatakan siap berdamaian dan tidak akan bentrok lagi,” kata Komaruz.
medcom.id, Ambon: Pascabentrokan, keamanan di Desa Hila dan Dusun Waitomu Kecamatan Leihutu Kabupaten Maluku Tengah, Pulau Ambon, Jumat (20/2/2015) mulai kondusif. Tidak ada lagi konsentrasi warga. Walaupun, suasana tegang masih terasa di perbatasan kedua kampung itu. Belum ada kendaraan dari Desa Hila yang berani menuju ke Kota Ambon dengan melintasi Dusun Waitomu.
“Situasi keamanan sudah kita kendalikan, saat ini mulai kondusif. Warga beraktivitas seperti biasa di daerah mereka masing-masing,” kata Kapolres Pulau Ambon dan Pulau–Pulau Lease, AKB Komaruz Zaman, Jumat (20/2/2015) di lokasi bentrokan.
Menurut dia, untuk mencegah bentrokan susulan, sudah empat satuan setingkat peleton (SST) personel gabungan dari Polres Pulau Ambon, Brimob Polda Maluku, Yonif 731 Kabaressi dan Satgas Yonif Armed 13. Mereka disiagakan di lokasi bentrokan. Pasukan tersebut dikirim dari Kota Ambon sejak Kamis (19/2/2015) saat bentrokan warga pecah.
Seperti diketahui, warga Desa Hila dan Dusun Waitomu yang bertetangga bentrok pada Kamis petang. Awalnya, warga Desa Hila menyerang warga Dusun Waitomu. Mereka marah karena seorang warga Hila ditikam warga Waitomu. Penyerangan itu dibalas warga, sehingga terjadi bentrokan antarwarga kedua daerah itu.
“Penyebab bentrokan karena penikaman terhadap seorang warga Hila, yang pelakunya warga Waitomu, mereka kemudian menyerang Dusun Waitomu sehingga pecah bentrokan,” kata Komaruz.
Akibatnya, delapan rumah warga di Dusun Waitomu dibakar dan sebelas rumah lainnya dirusak warga. Bentrokan ini juga menyebabkan tiga warga terluka, dua di antaranya terkenah tembakan dan lainnya luka tusukan. Ketiganya masih dirawat di rumah sakit di Ambon. Warga yang menjadi korban rumahnya terbakar dan dirusak tidak mengetahui masalah yang sebenarnya terjadi, dan mereka kini mengungsi ke rumah kerabat mereka.
Bentrokan reda setelah aparat TNI dan Polri tiba di lokasi bentrokan. Ia mengatakan pelaku penikaman sudah ditangkap dan kini menjalani pemeriksaan di Mapolres Pulau Ambon.
Pascabentrokan, aparat kepolisian dan TNI menggelar razia di perkampungan warga yang terlibat bentrokan. Selama razia yang berlangsung sejak Kamis itu, aparat menangkap belasan warga yang diduga terlibat bentrokan. Mereka ditangkap karena kedapatan membawa senjata tajam, seperti parang dan golok.
Sebagai upaya menuju perdamaian, kapolres setempat bersama Komandan Kodim 1504 Pulau Ambon, Letkol Inf Indamawan mendatangi warga kedua kelompok agar tidak terprovokasi lagi. “Warga menyatakan siap berdamaian dan tidak akan bentrok lagi,” kata Komaruz.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(BOB)