Umat Hindu menjunjung Gebogan atau sesajen berisi kue, buah, bunga dan hiasan janur dalam tradisi Mapeed di Pura Alas Kedaton, Tabanan, Bali. Foto: ANT/Nyoman Hendra Wibowo
Umat Hindu menjunjung Gebogan atau sesajen berisi kue, buah, bunga dan hiasan janur dalam tradisi Mapeed di Pura Alas Kedaton, Tabanan, Bali. Foto: ANT/Nyoman Hendra Wibowo

Polemik Wisata Halal di Bali Tidak Perlu Ditanggapi

Lukman Diah Sari • 13 November 2019 18:32
Jakarta: Masyakarat Pariwisata dan Ekraf Indonesia (Masata) mengatakan polemik wisata ramah wisman Muslim di Bali tidak perlu ditanggapi berlebihan. Masata menilai pemberitaan peryataan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Whisnutama di sebuah forum tak sesuai fakta.
 
"Sudah ada pernyataan klarifikasi dari media yang memuat bahwa pemberitaannya salah. Pak Wishnutama memang tidak menyampaikan seperti itu, seolah-olah Bali sebagai tempat yang tidak ramah wisman Muslim. Jadi pangkal faktanya tidak ada, sebaiknya tidak perlu dijadikan isu dan dibuat gaduh," ujar Sekjen Masata Andi Azwan, Rabu, 13 November 2019. 
 
Dia melanjutkan dalam pertemuan Masata dengan Whisnutama beberapa waktu lalu menyampaikan justru mendukung kearifan lokal, budaya, adat serta keramahan khas Bali. Pariwisata di Bali dinilai maju dan menjadi andalan Indonesia.

"Mispersepsi ini seolah berbenturan bahwa beliau menganggap perlu ada upaya atau kebijakan di Bali karena tidak ramah terhadap wisatawan muslim. Padahal tidak ada itu. Sejujurnya beliau ini korban kesalahan pemberitaan saja lalu melebar kemana-mana karena sosial media," jelas Andi.
 
Masata berharap reaksi yang berlebihan dan semakin bias segera reda. Dia mengatakan adanya reaksi berlebihan menciptakan suasana tidak kondusif bagi kemajuan pariwisata di Indonesia.
 
"Ya ada baiknya kita sama-sama menatap ke depan, memastikan agenda-agenda besar kepariwisataan yang telah menjadi leading sector di era Jokowi akan terlaksana sesuai harapan sehingga mampu mendorong pendapatan devisa negara dan mengangkat perekonomian nasional," tandasnya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan