Yogyakarta: Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Puan Maharani, menemui Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kantor Kepatihan Yogyakarta, Senin, 20 Januari 2020. Keduanya membahas banyak hal di antaranya soal solusi mengatasi kenakalan remaja (klithih).
Puan mendorong Pemda DIY untuk lebih memperkuat peran keluarga dalam pendidikan dan tumbuh kembang anak.
"Pertahanan keluarga diperkuat. Supaya keluarga jadi fondasi tiang kuat dalam pendidikan anak," kata Puan di kantor Kepatihan Yogyakarta, Senin, 20 Januari 2020.
Puan menjelaskan peran keluarga dapat menekan konflik sosial terutama kenakalan dan kriminalitas remaja. Ia melanjutkan orangtua dan lingkungan harus didorong lebih banyak memberi perhatian pada anak sehingga anak tidak dibiarkan menyelesaikan permasalahannya sendiri.
"Kami berharap di kota pendidikan ini situasi bisa adem ayem dan kondusif. Karena banyak didatangi anak-anak untuk pendidikan," jelas Puan.
Sementara Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan pihaknya tengah merancang program keluarga tangguh. Program ini akan menekankan pada penguatan peran keluarga dalam mendidik anak.
"Program ini intinya supaya orang tua bisa membangun anak dalam keluarga. Misalnya orangtua kalau pergi lebih dari 3 hari, anak di bawah 18 tahun dititipkan ke tetangga," kata Sultan.
Selain itu pihaknya akan membangun dialog bersama orangtua untuk membahas persoalan dan solusi kenakalan remaja. Dialog ini akan melibatkan psikolog, akademisi dibidang sosial, dan psikiatri
Kasus klithih tengah marak terjadi di Yogyakarta. Klitih adalah tindakan kekerasan dengan senjata tajam di jalanan dengan menyasar korban secara acak.
Yogyakarta: Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Puan Maharani, menemui Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kantor Kepatihan Yogyakarta, Senin, 20 Januari 2020. Keduanya membahas banyak hal di antaranya soal solusi mengatasi kenakalan remaja (
klithih).
Puan mendorong Pemda DIY untuk lebih memperkuat peran keluarga dalam pendidikan dan tumbuh kembang anak.
"Pertahanan keluarga diperkuat. Supaya keluarga jadi fondasi tiang kuat dalam pendidikan anak," kata Puan di kantor Kepatihan Yogyakarta, Senin, 20 Januari 2020.
Puan menjelaskan peran keluarga dapat menekan konflik sosial terutama kenakalan dan kriminalitas remaja. Ia melanjutkan orangtua dan lingkungan harus didorong lebih banyak memberi perhatian pada anak sehingga anak tidak dibiarkan menyelesaikan permasalahannya sendiri.
"Kami berharap di kota pendidikan ini situasi bisa adem ayem dan kondusif. Karena banyak didatangi anak-anak untuk pendidikan," jelas Puan.
Sementara Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan pihaknya tengah merancang program keluarga tangguh. Program ini akan menekankan pada penguatan peran keluarga dalam mendidik anak.
"Program ini intinya supaya orang tua bisa membangun anak dalam keluarga. Misalnya orangtua kalau pergi lebih dari 3 hari, anak di bawah 18 tahun dititipkan ke tetangga," kata Sultan.
Selain itu pihaknya akan membangun dialog bersama orangtua untuk membahas persoalan dan solusi kenakalan remaja. Dialog ini akan melibatkan psikolog, akademisi dibidang sosial, dan psikiatri
Kasus
klithih tengah marak terjadi di Yogyakarta.
Klitih adalah tindakan kekerasan dengan senjata tajam di jalanan dengan menyasar korban secara acak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)