Presiden Joko Widodo (kedua kiri) berbincang dengan pedagang ketika mengunjungi Pasar Cihaurgeulis, Bandung, Jawa Barat, Minggu (11/11/2018). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) berbincang dengan pedagang ketika mengunjungi Pasar Cihaurgeulis, Bandung, Jawa Barat, Minggu (11/11/2018). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Pedagang Pasar Tradisional Diajak Melek Digital

Roni Kurniawan • 17 Oktober 2019 17:29
Bandung: Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus melakukan upaya mendorong pelaku UMKM untuk segera mengenal marketplace. Melalui acara bertajuk 'Grebeg Pasar UMKM Go Online' di Kota Bandung, lebih dari 2.000 pedagang menjadi target untuk bisa memiliki toko online di marketplace.
 
Kepala Seksi Pengembangan dan Fasilitasi Platform Perdagangan Kominfo, Puti Adella Elvina mengatakan sosialisasi, edukasi, dan pendampingan langsung kepada pelaku UMKM dinilai paling efektif mengingat kesibukan saat berjualan.
 
"Kami menggelar acara di pasar-pasar untuk menjaring dan menciptakan kantung-kantung ekosistem baru di pusat perniagaan. Pada 17 Oktober hingga 2 November 2019, kami door to door ke enam pasar di kota Bandung," kata Puti di Pasar Sarijadi Bandung, Kamis, 17 Oktober 2019.

Selama 12 hari, Direktorat Ekonomi Digital Kementerian Kominfo melalui Relawan Pandu Digital akan melakukan sosialisasi, edukasi dan pendampingan pemanfaatan marketplace di enam pasar untuk menunjang pelaku UMKM berdagang. Ia berharap dengan adanya ekosistem baru akan memudahkan pemangku kepentingan melakukan pembinaan.
 
"Saya berharap dari marketplace maupun dari dinas-dinas terkait segera melakukan pendampingan dan pembinaan, agar pelaku UMKM ini merasakan manfaat hadirnya platform digital yang lebih aman dan nyaman untuk berdagang," jelas Puti.
 
Enam pasar yang menjadi target adalah Pasar Baru, Pasar Andir, Pasar Banceuy, Pasar Palasari, Pasar Cicadas, dan Pasar Kosambi. Selain menyisir pasar, para relawan juga menyebar ke pusat-pusat perniagaan lain untuk memaksimalkan waktu.
 
Sementara bergabungnya para pelaku UMKM di pasar-pasar ke marketplace akan membuka peluang baru berkembangnya pasar tradisional ke pasar digital. Mereka diharapkan tidak lagi hanya mengandalkan cara-cara konvesional, pedagang juga dapat aktif berdagang di kanal-kanal perdagangan secara elektronik (e-commerce).
 
"Dengan berkembangnya pasar tradisional ke pasar digital, maka industri-industri lain juga akan mendapat keuntungan. Jasa pengiriman misalnya, platform pembayaran digital dan perlengkapan packaging sudah pasti akan tumbuh sebagai industri pendukung layanan belanja online," beber Puti.
 
Disisi lain Kepala Bidang Distribusi Perdagangan dan Pengembangan E-Commerce, Dinas Perdagangan dan Industri kota Bandung, Meiwan Kartiwa, sangat mendukung program yang di lakukan Kementerian Kominfo. Ia berharap, kesempatan yang di berikan Kementerian Kominfo tersebut mampu di manfaatkan secara optimal oleh para pelaku usaha.
 
"Kami tentu saja mendukung kegiatan ini,dan kami juga berharap para pelaku usaha bisa memanfaatkan program ini secara optimal untuk pengembangan usaha mereka," kata Meiwan.
 
Pemkot Bandung pun membuka lebar pintu kerjasama berkelanjutan dengan Kementerian Kominfo untuk program pengembangan digitalisasi perdagangan. Sebab, Pemkot Bandung sendiri saat ini tengah gencar membuka kemunculan wurausaha baru di setiap Kecamatan.
 
"Ya tentu saja perlu kerjasama yang berkelanjutan, bukan hanya sesaat. Dan untuk  pedagang yang sudah masuk online nantinya akan kami bina. Diantaranya kami berikan workshop dan pelatihan, dan tentu saja ada pendampingan sebagai antisipasi adanya persoalan teknis menyangkut sarana digital," beber Meiwan.
 
Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin) kota Bandung sendiri sejak 2017 hingga September 2019 sudah melakukan pembinaan terhadap 407 pelaku usaha. Jumlah tersebut merupakan pelaku usaha yang sudah memanfaatkan teknologi digital, dan sudah kerjasama dengan salah satu marketplace. Meski begitu, para pedagang pasar tradisional di kota Bandung belum mendapatkan kesempatan tersebut dari Disdagin.
 
"Tentu saja program ini menjadi kesempatan juga bagi kami, untuk melakukan pendataan sekaligus memperbaharui basis data para pedagang pasar tradisional," pungkas Meiwan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan