Denpasar: Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali Jamaruli Manihuruk melakukan antisipasi terhadap bahaya kebakaran di seluruh UPT yang ada di bawah Kantor Wilayah Hukum dan HAM Bali.
"Setelah mendengar dan memantau kasus yang terjadi di Lapas Klas I Tangerang, kami di Bali langsung berkoordinasi dengan semua UPT seperti Lapas, Rutan, Bapas, Imigrasi agar melakukan berbagai langkah antisipasi terhadap bahaya kebakaran," ujarnya di Denpasar, Rabu, 8 September 2021.
Ia mengaku telah menghubungi seluruh pihak terkait Kanwil Kemenkumham Bali untuk bergerak melakukan antisipasi. "Jadi begitu mendengar dan melihat berita di Tangerang mereka dengan sendirinya bergerak," kata dia.
Baca juga: Polisi Periksa 20 Saksi Indisen Kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang
Jamaruli mengungkapkan langkah antisipasi dilakukan dengan simulasi penanggulangan bencana kebakaran. Seluruh petugas berlatih cara menangani kebakaran sesuai dengan kondisi riil di lapangan masing-masing.
"Di Rutan Negara yang ada di Kabupaten Jembrana, mereka baru selesai melakukan simulasi bencana kebakaran. Jadi ini inisiatif yang luar biasa. Kami menyampaikan apresiasi yang tinggi," ujarnya.
Selain simulasi, seluruh UPT terkait juga melakukan pengecekan berbagai sarana yang berhubungan dengan sumber dan potensi bencana kebakaran. Ini serentak dilakukan di seluruh Bali.
"Saat kami koordinasi dengan Lapas Kerobokan yang merupakan Lapas terbesar di Bali, mereka sudah bekerja. Seluruh sarana sudah dicek, kabel-kabel yang rusak diganti, sistem instalasi dibenarin, bahkan sudah dipasang kabel pemutus arus bila terjadi kebakaran," terangnya.
Jamaruli menambahkan, hal yang sama juga dilakukan di beberapa Lapas dan Rutan di seluruh Bali. Semuanya bergerak serentak dan sudah menjadi kegiatan rutin untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. (Arnoldus Dhae)
Denpasar: Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali Jamaruli Manihuruk melakukan antisipasi terhadap
bahaya kebakaran di seluruh UPT yang ada di bawah Kantor Wilayah Hukum dan HAM Bali.
"Setelah mendengar dan memantau kasus yang terjadi di Lapas Klas I Tangerang, kami di Bali langsung berkoordinasi dengan semua UPT seperti Lapas, Rutan, Bapas, Imigrasi agar melakukan berbagai langkah antisipasi terhadap bahaya kebakaran," ujarnya di Denpasar, Rabu, 8 September 2021.
Ia mengaku telah menghubungi seluruh pihak terkait Kanwil Kemenkumham Bali untuk bergerak melakukan antisipasi. "Jadi begitu mendengar dan melihat berita di Tangerang mereka dengan sendirinya bergerak," kata dia.
Baca juga:
Polisi Periksa 20 Saksi Indisen Kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang
Jamaruli mengungkapkan langkah antisipasi dilakukan dengan simulasi penanggulangan bencana kebakaran. Seluruh petugas berlatih cara menangani kebakaran sesuai dengan kondisi riil di lapangan masing-masing.
"Di Rutan Negara yang ada di Kabupaten Jembrana, mereka baru selesai melakukan simulasi bencana kebakaran. Jadi ini inisiatif yang luar biasa. Kami menyampaikan apresiasi yang tinggi," ujarnya.
Selain simulasi, seluruh UPT terkait juga melakukan pengecekan berbagai sarana yang berhubungan dengan sumber dan potensi bencana kebakaran. Ini serentak dilakukan di seluruh Bali.
"Saat kami koordinasi dengan Lapas Kerobokan yang merupakan Lapas terbesar di Bali, mereka sudah bekerja. Seluruh sarana sudah dicek, kabel-kabel yang rusak diganti, sistem instalasi dibenarin, bahkan sudah dipasang kabel pemutus arus bila terjadi kebakaran," terangnya.
Jamaruli menambahkan, hal yang sama juga dilakukan di beberapa Lapas dan Rutan di seluruh Bali. Semuanya bergerak serentak dan sudah menjadi kegiatan rutin untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. (Arnoldus Dhae)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)