Yogyakarta: Pemerintah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengaku kesulitan menentukan standar testing merespons kenaikan kasus covid-19 selama Juli 2021. Kemampuan testing sudah memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) namun pemerintah pusat menuntut lebih.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menjelaskan persentase kasus positif (positivity rate) covid-19 di wilayahnya berkisar 41 persen. Dalam posisi itu, pemerintah pusat meminta DIY meningkatkan standar testing menjadi 1:15.
"Kami mengejar itu. Tracing tak hanya yang sehat, yang diperkirakan berdekatan orang positif juga ditracing," ucap Sri Sultan di Yogyakarta, Kamis, 29 Juli 2021.
Sri Sultan mengungkapkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta pemerintah DIY melakukan testing diatas 6.000 per hari. Sedangkan, Kementerian Kesehatan meminta testing di sekitar 10 ribu per hari.
"(Saat ini) Rata-rata testing sekitar 7.500-an. Dibandingkan (standar) WHO, kami sudah memenuhi syarat," katanya.
Sri Sultan mengaku bahwa saat ini peningkatan cakupan testing susah dilakukan. "Apalagi jika harus 20 ribu per hari. Walaupun, prinsip testing itu makin banyak makin baik," ucapnya.
Baca: Bupati Tegal: Bantuan Sosial Jangan untuk Beli Togel
Senada, Sekretaris Daerah Pemerintah DIY, Kadarmanta Baskara Aji, mengatakan kemampuan laboratorium untuk tes PCR belum mendukung untuk peningkatan. Pihaknya akan menjelaskan situasi di lapangan ke pemerintah pusat.
Ia menyebutkan ada 19 laboratorium (lab) tes PCR di Yogyakarta, baik yang dikelola pemerintah dan swasta. Dari jumlah tersebut, kemampuan testing PCR sudah ditingkatkan dari sekitar 4.000 menjadi 6.450 per hari.
"Kalau testing dasarnya lab, sudah pol (penuh) gak bisa ke mana-mana," terangnya.
Terbaru, kasus covid-19 di DIY bertambah 1.920 pada Kamis, 29 Juli 2021. Jumlah ini menurun dibanding kemarin, yakni sebanyak 2.282.
Yogyakarta: Pemerintah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengaku kesulitan menentukan standar
testing merespons kenaikan kasus
covid-19 selama Juli 2021. Kemampuan
testing sudah memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) namun pemerintah pusat menuntut lebih.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menjelaskan persentase kasus positif (
positivity rate) covid-19 di wilayahnya berkisar 41 persen. Dalam posisi itu, pemerintah pusat meminta DIY meningkatkan standar testing menjadi 1:15.
"Kami mengejar itu.
Tracing tak hanya yang sehat, yang diperkirakan berdekatan orang positif juga di
tracing," ucap Sri Sultan di Yogyakarta, Kamis, 29 Juli 2021.
Sri Sultan mengungkapkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta pemerintah DIY melakukan
testing diatas 6.000 per hari. Sedangkan, Kementerian Kesehatan meminta
testing di sekitar 10 ribu per hari.
"(Saat ini) Rata-rata
testing sekitar 7.500-an. Dibandingkan (standar) WHO, kami sudah memenuhi syarat," katanya.
Sri Sultan mengaku bahwa saat ini peningkatan cakupan
testing susah dilakukan. "Apalagi jika harus 20 ribu per hari. Walaupun, prinsip
testing itu makin banyak makin baik," ucapnya.
Baca:
Bupati Tegal: Bantuan Sosial Jangan untuk Beli Togel
Senada, Sekretaris Daerah Pemerintah DIY, Kadarmanta Baskara Aji, mengatakan kemampuan laboratorium untuk tes PCR belum mendukung untuk peningkatan. Pihaknya akan menjelaskan situasi di lapangan ke pemerintah pusat.
Ia menyebutkan ada 19 laboratorium (lab) tes PCR di Yogyakarta, baik yang dikelola pemerintah dan swasta. Dari jumlah tersebut, kemampuan
testing PCR sudah ditingkatkan dari sekitar 4.000 menjadi 6.450 per hari.
"Kalau
testing dasarnya lab, sudah
pol (penuh) gak bisa ke mana-mana," terangnya.
Terbaru, kasus covid-19 di DIY bertambah 1.920 pada Kamis, 29 Juli 2021. Jumlah ini menurun dibanding kemarin, yakni sebanyak 2.282.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)