Pembunuh WNI di Hong Kong Rurik Jutting. (Foto:AP)
Pembunuh WNI di Hong Kong Rurik Jutting. (Foto:AP)

Keluarga Korban Mutilasi TKW di Hong Kong Minta Jenazah Segera Dipulangkan

Antara • 04 November 2014 01:16
medcom.id, Jakarta: Keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW) korban mutilasi di Hong Kong mengaku masih trauma dengan peristiwa yang menimpa Sumarti Ningsih, 23. Pihak keluarga berharap jenazah Sumarti bisa segera dipulangkan ke kampung halamannya di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
 
Ayah almarhum, Achmad Kaliman mengakui Sumarti adalah anaknya yang ketiga dari empat bersaudara. Ia mendapat kabar dari pihak kepolisian atas kematian sang putri.
 
"Saya baru mendapat kabar tentang kematian Sumarti dari anggota kepolisian yang datang ke rumah tadi sekitar pukul 17.00 WIB," katanya saat ditemui di kediaman, Desa Gandrungmangu, Cilacap, Senin (3/11/2014) malam.

Tak lama setelah kedatangan pihak kepolisian, agensi TKI di Hong Kong menghubunginya dan mengabarkan kematian Sumarti yang kini dalam proses penyidikan kepolisian Hong Kong. Achmad kemudian memastikan kematian sang putri lewat seorang kerabat, Jumiati, yang tinggal di Hong Kong.
 
"Dari Jumiati itulah kami dapat kepastian jika Sumarti telah meninggal dunia," katanya.
 
Menurutnya, Jumiati melaporkan kepada polisi setelah pergi ke kontrakan Sumarti dan bertemu dengan pembunuhnya yang merupakan seorang pria warga Inggris. "Jumiati bertanya, dimana adikku, lalu orang itu mengatakan Sumarti bersama temannya telah dibunuh dan jasadnya dibuang ke pantai," ujar Achmad menirukan Jumiati.
 
Jumiati langsung menghubungi polisi hingga akhirnya jasa Sumarti ditemukan di kediaman sang pelaku pembunuhan.
 
Menurut kisah sang ayah, Sumarti menjadi pembantu rumah tangga dan berangkat ke Hong Kong pada 2011. Setelah dua tahun kerja, ia pulang dan mengikuti kursus DJ di Yogyakarta. Sebulan kemudian, Sumarti kembali berangkat ke Hong Kong demi menafkahi putranya yang berusia 5 tahun. Karena menggunakan visa turis, Sumarti hanya berada di Hong Kong selama tiga bulan dan selanjutnya pulang ke rumah sebelum Ramadhan 2014. Setelah Lebaran, pada Agustus Sumari berangkat kembali ke Hong Kong dengan menggunakan visa turis.
 
Ibunda Sumarti, Suratmi mengaku terkejut dan syok dengan kematian putrinya. Pihak keluarga pun berharap pelaku pembunuh anaknya bisa dijerat dengan hukuman yang setimpal.
 
"Kami berharap pemerintah dapat memfasilitasi pemulangan jenazah Sumarti karena dia masih warga negara Indonesia. Sementara bagi pelaku pembunuhan itu mendapat hukuman yang setimpal, kalau perlu dihukum mati," kata ayah Sumarti.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan