medcom.id, Kupang: Ratusan angkutan Kota (Angkot) di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa (18/11), melakukan aksi mogok jalan menyusul penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Aksi mogok tersebut dimulai sekitar pukul 09.00 Wita. Mereka memarkir kendaraan di sisi jalan di depan Kantor DPRD Kota Kupang. Aksi itu mengakibatkan warga pengguna angkutan umum telantar serta menganggu arus lalu lintas.
"Kami menuntut tarif angkutan dinaikkan karena harga BBM sudah naik," kata Jem, salah satu sopir angkot.
Ia mengatakan pengusaha minta tarif dinaikkan sehingga tidak rugi. Besaran tuntutan sopir tersebut yakni tarif mahasiswa dan pelajar naik dari saat ini Rp2.000 per penumpang menjadi Rp3.000 per penumpang, dan tarif umum naik menjadi Rp4.000 per penumpang dari ongkos saat ini Rp3.000 per penumpang. Kendati sudah lebih dari satu jam mogok, belum ada anggota DPRD menemui para sopir tersebut.
Aksi itu mengakibatkan penumpang seperti di Kelurahan Kelapa Lima dan Kelurahan Pasir Panjang berjalan kaki ke kantor. Sejumlah warga memilik naik motor ojek dengan ongkos berkisar Rp5.000 hingga Rp10.000 per penumpang.
Menurut Jem, kendaraan yang mogok tersebut baru terbatas untuk rute Kuanino-Wali Kota-Bundaran PU dan rute Oepura-Wali Kota-Bundaran PU. Sedangkan rute lainnya dijadwalkan baru akan mogok jalan pada Selasa malam bersamaan dengan mogok massal di daerah lainnya.
Sementara itu operasional angkutan kota rute Bundaran PU-Oebufu-Oebobo-Kupang terlihat masih berjalan lancar seperti biasa.Begitu juga rute Oebufu-Tofa-Oepura-Naikoten-Kupang.
Menurut Dia, aksi mogok baru akan berhenti jika pemerintah mengumumkan ongkos angkutan baru sesuai tuntutan sopir dan pengusaha.
Palce Amalo
medcom.id, Kupang: Ratusan angkutan Kota (Angkot) di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa (18/11), melakukan aksi mogok jalan menyusul penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Aksi mogok tersebut dimulai sekitar pukul 09.00 Wita. Mereka memarkir kendaraan di sisi jalan di depan Kantor DPRD Kota Kupang. Aksi itu mengakibatkan warga pengguna angkutan umum telantar serta menganggu arus lalu lintas.
"Kami menuntut tarif angkutan dinaikkan karena harga BBM sudah naik," kata Jem, salah satu sopir angkot.
Ia mengatakan pengusaha minta tarif dinaikkan sehingga tidak rugi. Besaran tuntutan sopir tersebut yakni tarif mahasiswa dan pelajar naik dari saat ini Rp2.000 per penumpang menjadi Rp3.000 per penumpang, dan tarif umum naik menjadi Rp4.000 per penumpang dari ongkos saat ini Rp3.000 per penumpang. Kendati sudah lebih dari satu jam mogok, belum ada anggota DPRD menemui para sopir tersebut.
Aksi itu mengakibatkan penumpang seperti di Kelurahan Kelapa Lima dan Kelurahan Pasir Panjang berjalan kaki ke kantor. Sejumlah warga memilik naik motor ojek dengan ongkos berkisar Rp5.000 hingga Rp10.000 per penumpang.
Menurut Jem, kendaraan yang mogok tersebut baru terbatas untuk rute Kuanino-Wali Kota-Bundaran PU dan rute Oepura-Wali Kota-Bundaran PU. Sedangkan rute lainnya dijadwalkan baru akan mogok jalan pada Selasa malam bersamaan dengan mogok massal di daerah lainnya.
Sementara itu operasional angkutan kota rute Bundaran PU-Oebufu-Oebobo-Kupang terlihat masih berjalan lancar seperti biasa.Begitu juga rute Oebufu-Tofa-Oepura-Naikoten-Kupang.
Menurut Dia, aksi mogok baru akan berhenti jika pemerintah mengumumkan ongkos angkutan baru sesuai tuntutan sopir dan pengusaha.
Palce Amalo
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ADF)