medcom.id, Sukabumi: Harga berbagai sayuran di Pasar Pelita Kota Sukabumi, Jawa Barat, relatif stabil usai Lebaran Idul Adha. Meskipun demikian, ada beberapa di antara komoditas itu harganya masih naik-turun.
Menurut Asep Kurniawan,28, pedagang sayuran di Pasar Pelita, relatif stabilnya harga-harga sayuran saat ini tak terlepas dari lancarnya pasokan. Apalagi pasokan mengandalkan petani lokal dan dari sejumlah daerah di Jawa Barat.
"Harga-harga sayuran sih relatif normal meskipun kondisi cuaca mengalami kemarau panjang. Kalau saya biasa ngambil barang dari Pasar Caringin Bandung. Kecuali cabai keriting yang masih mengandalkan produksi lokal dari Goalpara," tutur Asep kepada Media Indonesia, Minggu (19/10/2014).
Asep menyebutkan, harga yang paling mencolok kenaikkannya adalah bawang merah. Saat ini harganya di kisaran Rp16 ribu-Rp18 ribu per kg. Sedangkan harga cabai yang lumayan melonjak adalah cabai rawit. Harganya menjadi Rp20 ribu dari semula Rp15 ribu per kg.
"Kalau cabai merah tanjung dan cabai keriting harganya stabil, masih di kisaran Rp24 ribu-Rp25 ribu," katanya.
Sayuran di Pasar Pelita yang saat ini harganya turun drastis adalah tomat yakni Rp5 ribu per kg dari semula Rp7 ribu-Rp8 ribu per kg.
"Memang sih mahalnya harga-harga komoditas sayuran mungkin saat itu selain karena permintaan melonjak, juga karena faktor cuaca, ujarnya.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Sukabumi Ayef Supriatna mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan dan laporan dari sejumlah pasar, harga-harga berbagai kebutuhan pokok termasuk sayuran masih relatif stabil. Kalaupun ada kenaikkan, harganya tidak terlalu mencolok. "Naiknya masih dalam batas kewajaran," tukas Ayef saat dihubungi Media Indonesia melalui telepon selulernya, Minggu (19/10/2014).
Ayef tak menampik jika kemarau panjang sedikit atau banyaknya cukup berpengaruh terhadap pasokan. Namun selama ini laporan dari setiap pasar tradisional di Kota Sukabumi, pasokan berbagai komoditas berjalan lancar. "Kenaikannya belum ada yang mencapai dua kali lipat. Tapi tetap kita pantau," tandas Ayef. (Benny Bastiandy)
medcom.id, Sukabumi: Harga berbagai sayuran di Pasar Pelita Kota Sukabumi, Jawa Barat, relatif stabil usai Lebaran Idul Adha. Meskipun demikian, ada beberapa di antara komoditas itu harganya masih naik-turun.
Menurut Asep Kurniawan,28, pedagang sayuran di Pasar Pelita, relatif stabilnya harga-harga sayuran saat ini tak terlepas dari lancarnya pasokan. Apalagi pasokan mengandalkan petani lokal dan dari sejumlah daerah di Jawa Barat.
"Harga-harga sayuran sih relatif normal meskipun kondisi cuaca mengalami kemarau panjang. Kalau saya biasa ngambil barang dari Pasar Caringin Bandung. Kecuali cabai keriting yang masih mengandalkan produksi lokal dari Goalpara," tutur Asep kepada Media Indonesia, Minggu (19/10/2014).
Asep menyebutkan, harga yang paling mencolok kenaikkannya adalah bawang merah. Saat ini harganya di kisaran Rp16 ribu-Rp18 ribu per kg. Sedangkan harga cabai yang lumayan melonjak adalah cabai rawit. Harganya menjadi Rp20 ribu dari semula Rp15 ribu per kg.
"Kalau cabai merah tanjung dan cabai keriting harganya stabil, masih di kisaran Rp24 ribu-Rp25 ribu," katanya.
Sayuran di Pasar Pelita yang saat ini harganya turun drastis adalah tomat yakni Rp5 ribu per kg dari semula Rp7 ribu-Rp8 ribu per kg.
"Memang sih mahalnya harga-harga komoditas sayuran mungkin saat itu selain karena permintaan melonjak, juga karena faktor cuaca, ujarnya.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Sukabumi Ayef Supriatna mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan dan laporan dari sejumlah pasar, harga-harga berbagai kebutuhan pokok termasuk sayuran masih relatif stabil. Kalaupun ada kenaikkan, harganya tidak terlalu mencolok. "Naiknya masih dalam batas kewajaran," tukas Ayef saat dihubungi Media Indonesia melalui telepon selulernya, Minggu (19/10/2014).
Ayef tak menampik jika kemarau panjang sedikit atau banyaknya cukup berpengaruh terhadap pasokan. Namun selama ini laporan dari setiap pasar tradisional di Kota Sukabumi, pasokan berbagai komoditas berjalan lancar. "Kenaikannya belum ada yang mencapai dua kali lipat. Tapi tetap kita pantau," tandas Ayef. (Benny Bastiandy)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ADF)