Palembang: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Selatan menilai ada 10 Kabupaten di Sumsel rawan terjadi bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada 2021. Adapun 10 Kabupaten tersebut adalah Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur, Musi Banyuasin, Banyuasin, Muara Enim, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Musi Rawas, dan Musi Rawas Utara.
"Daerah yang rawan Karhutla di Sumsel tahun ini masih sama seperti tahun lalu ada 10 daerah," kata Kabid Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori, Senin 22 Februari 2021.
Ansori mengatakan pada 2020 total lahan yang terbakar di Sumsel mencapai 946,33 hektare. Dari 17 Kabupaten dan Kota di Sumsel, terdapat tiga Kabupaten penyumbang paling banyak lahannya terbakar adalah OKI seluas 531,03 hektare, Banyuasin 183,77 hektare, dan Musi Banyuasin 93,53 hektare.
Baca: Ratusan Titik Api Muncul di Riau
"Untuk 2021 ini berbeda dengan tahun lalu. Tahun ini diperkirakan kemarau di Sumsel kondisinya sama pada 2019 sehingga perlu diwaspadai," jelasnya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel juga telah menyiapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengatasi karhutla. Rencananya TMC sudah bisa diterapkan pada Maret.
"Berkaca dari tahun lalu penerapan TMC lebih efektif untuk mengatasi Karhutla sehingga kembali jadi pilihan," kata Ansori.
Palembang: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Selatan menilai ada 10 Kabupaten di Sumsel rawan terjadi bencana
kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada 2021. Adapun 10 Kabupaten tersebut adalah Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur, Musi Banyuasin, Banyuasin, Muara Enim, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Musi Rawas, dan Musi Rawas Utara.
"Daerah yang rawan Karhutla di Sumsel tahun ini masih sama seperti tahun lalu ada 10 daerah," kata Kabid Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori, Senin 22 Februari 2021.
Ansori mengatakan pada 2020 total lahan yang terbakar di Sumsel mencapai 946,33 hektare. Dari 17 Kabupaten dan Kota di Sumsel, terdapat tiga Kabupaten penyumbang paling banyak lahannya terbakar adalah OKI seluas 531,03 hektare, Banyuasin 183,77 hektare, dan Musi Banyuasin 93,53 hektare.
Baca: Ratusan Titik Api Muncul di Riau
"Untuk 2021 ini berbeda dengan tahun lalu. Tahun ini diperkirakan kemarau di Sumsel kondisinya sama pada 2019 sehingga perlu diwaspadai," jelasnya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel juga telah menyiapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengatasi karhutla. Rencananya TMC sudah bisa diterapkan pada Maret.
"Berkaca dari tahun lalu penerapan TMC lebih efektif untuk mengatasi Karhutla sehingga kembali jadi pilihan," kata Ansori.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)