Malang: Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, Jawa Timur, bakal menyiapkan penghargaan untuk tenaga penyuntik vaksin covid-19 (vaksinator). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Malang, sebanyak 200 orang vaksinator mulai bertugas sejak 28 Januari 2021.
"Ternyata rekan-rekan yang melakukan vaksinasi itu tidak mendapatkan reward. Sehingga, saya berpikir untuk memberikan itu (reward), karena risikonya cukup tinggi," kata Wali Kota Malang, Sutiaji, Rabu, 24 Februari 2021.
Sutiaji menjelaskan, menjadi tenaga vaksinator bukan perkara mudah. Sebab, mereka menyuntik dua juta manusia sebanyak dua kali vaksin.
"Menjadi vaksinator itu risikonya tinggi, nanti juga harus ada literasi kepada masyarakat terkait akibat dan risiko vaksinasi yang tidak banyak dipahami masyarakat," jelasnya.
Baca juga: Puskesmas di Jepara Simulasikan Alur Vaksinasi Covid-19
Saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang masih menyiapkan dasar untuk pemberian penghargaan kepada para tenaga vaksinator tersebut. Salah satunya melakukan pemetaan.
"Nanti akan kami pikirkan terlebih dahulu, apakah nanti dasarnya orang yang telah divaksin, atau hanya perorangan," imbuhnya.
Sutiaji menegaskan, penghargaan tersebut bukan sekadar janji. Melainkan sebuah upaya untuk memberikan apresiasi yang dapat berupa insentif.
"Doakan saya akan berkoordinasi dengan Pak Sekretaris Daerah Kota Malang berkaitan dengan reward. Tapi sekarang saya harap panjenengan (vaksinator) jangan orientasinya ke reward tapi kemanusiaan," jelas dia.
Malang: Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, Jawa Timur, bakal menyiapkan penghargaan untuk tenaga penyuntik
vaksin covid-19 (vaksinator). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Malang, sebanyak 200 orang vaksinator mulai bertugas sejak 28 Januari 2021.
"Ternyata rekan-rekan yang melakukan vaksinasi itu tidak mendapatkan
reward. Sehingga, saya berpikir untuk memberikan itu (reward), karena risikonya cukup tinggi," kata Wali Kota Malang, Sutiaji, Rabu, 24 Februari 2021.
Sutiaji menjelaskan, menjadi tenaga vaksinator bukan perkara mudah. Sebab, mereka menyuntik dua juta manusia sebanyak dua kali vaksin.
"Menjadi vaksinator itu risikonya tinggi, nanti juga harus ada literasi kepada masyarakat terkait akibat dan risiko vaksinasi yang tidak banyak dipahami masyarakat," jelasnya.
Baca juga:
Puskesmas di Jepara Simulasikan Alur Vaksinasi Covid-19
Saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang masih menyiapkan dasar untuk pemberian penghargaan kepada para tenaga vaksinator tersebut. Salah satunya melakukan pemetaan.
"Nanti akan kami pikirkan terlebih dahulu, apakah nanti dasarnya orang yang telah divaksin, atau hanya perorangan," imbuhnya.
Sutiaji menegaskan, penghargaan tersebut bukan sekadar janji. Melainkan sebuah upaya untuk memberikan apresiasi yang dapat berupa insentif.
"Doakan saya akan berkoordinasi dengan Pak Sekretaris Daerah Kota Malang berkaitan dengan
reward. Tapi sekarang saya harap
panjenengan (vaksinator) jangan orientasinya ke
reward tapi kemanusiaan," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
