Kupang: Sebanyak 48 warga Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yang terdampak banjir lahar hujan Gunung Ile Lewotolok belum ditemukan. Bencana terjadi pada Minggu, 4 April 2021.
"Masih ada 48 orang yang belum ditemukan dan dilaporkan hilang dalam peristiwa itu," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lembata Nasrun Neboq, melansir Antara, Selasa, 6 April 2021.
Dia menerangkan, warga yang dilaporkan hilang umumnya berasal dari desa-desa yang paling parah terdampak banjir lahar. Seperti Desa Amakaka, Tanjung Batu, dan Waowala di Kecamatan Ile Ape.
Baca: Ratusan Warga Lembata Mengungsi Terdampak Banjir Lahar Hujan
Tim SAR dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, dan pemerintah kecamatan masih berupaya melakukan pencarian. Warga pun masih berusaha turut menemukan korban hilang.
"Pencarian dilakukan di sepanjang lintasan banjir lahar hujan," terang Nasrun.
Ia mengatakan, banyaknya material seperti bongkahan batu dan kayu yang terbawa banjir menyulitkan tim SAR menemukan korban hilang. Dia menuturkan, saat ini ada 19 korban banjir lahar Gunung Ile Lewotolok yang ditemukan, tiga orang dari Kecamatan Oemsuri dan 16 orang dari Kecamatan Ile Ape.
Kupang: Sebanyak 48 warga Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yang terdampak
banjir lahar hujan Gunung Ile Lewotolok belum ditemukan. Bencana terjadi pada Minggu, 4 April 2021.
"Masih ada 48 orang yang belum ditemukan dan dilaporkan hilang dalam peristiwa itu," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lembata Nasrun Neboq, melansir Antara, Selasa, 6 April 2021.
Dia menerangkan, warga yang dilaporkan hilang umumnya berasal dari desa-desa yang paling parah terdampak banjir lahar. Seperti Desa Amakaka, Tanjung Batu, dan Waowala di Kecamatan Ile Ape.
Baca: Ratusan Warga Lembata Mengungsi Terdampak Banjir Lahar Hujan
Tim SAR dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, dan pemerintah kecamatan masih berupaya melakukan pencarian. Warga pun masih berusaha turut menemukan korban hilang.
"Pencarian dilakukan di sepanjang lintasan banjir lahar hujan," terang Nasrun.
Ia mengatakan, banyaknya material seperti bongkahan batu dan kayu yang terbawa banjir menyulitkan tim SAR menemukan korban hilang. Dia menuturkan, saat ini ada 19 korban banjir lahar Gunung Ile Lewotolok yang ditemukan, tiga orang dari Kecamatan Oemsuri dan 16 orang dari Kecamatan Ile Ape.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)