Solo: Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo melarang warga mengadakan kegiatan kumpul keluarga. Hal itu dilontarkannya setelah penambahan kasus covid-19 di Kota Solo didominasi oleh klaster keluarga.
"Dilarang dulu. Jangan mengadakan acara kumpul-kumpul keluarga. Kemarin kan penambahan paling banyak dari klaster ulang tahun. Kalau mau kumpul keluarga, ya keluarga inti saja," ujarnya, di Solo, Senin, 19 Oktober 2020.
Selain itu, Rudy juga kembali menegaskan agar masyarakat tidak lengah menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Masyarakat tetap wajib memakai masker saat keluar rumah, tetap menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Baca: 3 Langkah terbaik Mencuci dan Mengeringkan Masker Kain
Salah satu protokol kesehatan yang wajib diingat dan dilaksanakan adalah sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
"Air mengalir tidak harus yang berasal dari kran. Air yang diambil dari gayung kemudian disiramkan itu juga termasuk air mengalir. Jangan kendor," ungkapnya.
Sementara itu, jumlah pasien positif covid-19 di Kota Solo per Minggu malam, 18 Oktober 2020, tercatat sebanyak 957 kasus. Jumlah tersebut bertambah 59 kasus baru dari angka sehari sebelumnya. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, penambahan kasus tersebut berasal dari klaster perkantoran sebanyak 13 kasus dan klaster keluarga yang totalnya mencapai 23 kasus.
"Yang paling banyak dari tracing 18 kasus induk ekornya ada 36 orang. Kemudian satu induk bawa 13 orang ini yang klaster kantor. Ada juga dari klaster keluarga yang bawa sembilan ekor. Sisanya bawa satu dua ekor. Terus ada yang swab mandiri dua kasus, pasien suspek naik kelas 7 kasus, dua kasus dari screening warga risiko tinggi. Jumlahnya 59 kasus," bebernya.
Pemerintah melalui Satgas covid-19 atau #satgascovid19 terus menyosialisasikan #ingatpesanibu yakni jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakai masker, #jagajarak dan #hindarikerumunan serta #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Solo: Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo melarang warga mengadakan kegiatan kumpul keluarga. Hal itu dilontarkannya setelah penambahan kasus
covid-19 di Kota Solo didominasi oleh klaster keluarga.
"Dilarang dulu. Jangan mengadakan acara kumpul-kumpul keluarga. Kemarin kan penambahan paling banyak dari klaster ulang tahun. Kalau mau kumpul keluarga, ya keluarga inti saja," ujarnya, di Solo, Senin, 19 Oktober 2020.
Selain itu, Rudy juga kembali menegaskan agar masyarakat tidak lengah menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Masyarakat tetap wajib memakai masker saat keluar rumah, tetap menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Baca:
3 Langkah terbaik Mencuci dan Mengeringkan Masker Kain
Salah satu protokol kesehatan yang wajib diingat dan dilaksanakan adalah sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
"Air mengalir tidak harus yang berasal dari kran. Air yang diambil dari gayung kemudian disiramkan itu juga termasuk air mengalir. Jangan kendor," ungkapnya.
Sementara itu, jumlah pasien positif covid-19 di Kota Solo per Minggu malam, 18 Oktober 2020, tercatat sebanyak 957 kasus. Jumlah tersebut bertambah 59 kasus baru dari angka sehari sebelumnya. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, penambahan kasus tersebut berasal dari klaster perkantoran sebanyak 13 kasus dan klaster keluarga yang totalnya mencapai 23 kasus.
"Yang paling banyak dari tracing 18 kasus induk ekornya ada 36 orang. Kemudian satu induk bawa 13 orang ini yang klaster kantor. Ada juga dari klaster keluarga yang bawa sembilan ekor. Sisanya bawa satu dua ekor. Terus ada yang swab mandiri dua kasus, pasien suspek naik kelas 7 kasus, dua kasus dari screening warga risiko tinggi. Jumlahnya 59 kasus," bebernya.
Pemerintah melalui Satgas covid-19 atau #satgascovid19 terus menyosialisasikan
#ingatpesanibu yakni jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakai masker, #jagajarak dan #hindarikerumunan serta #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)