Menparekraf Sandiaga Uno saat menghadiri Festival Film Bulanan (Fesbul) 2024 di bioskop NSC X Meirobie Tanjung Pandan, Jumat
Menparekraf Sandiaga Uno saat menghadiri Festival Film Bulanan (Fesbul) 2024 di bioskop NSC X Meirobie Tanjung Pandan, Jumat

Festival Film di Bangka Belitung Bisa Ciptakan Ekosistem Perfilman Indonesia

Al Abrar • 10 September 2024 15:52
Bangka Belitung: Festival Film Bulanan (Fesbul) Lokus 8 untuk wilayah Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung dan Lampung dibuka. Para sineas muda dari wilayah Sumatra ini unjuk kebolehannya di bidang karya perfilman pada 6-8 September 2024.
 
Workshop Fesbul dengan sistem zonasi itu bertujuan untuk menjangkau para sineas-sineas di penjuru Indonesia serta memfasilitasi dan mengembangkan jaringan filmmaker. Selain itu dengan adanya Fesbul, dapat menciptakan ekosistem perfilman Indonesia. 
 
Dalam 3 hari workshop, para sineas muda dari wilayah Sumtra ini mendapat kesempatan untuk mempresentasikan ide karya filmnya di hadapan para mentor. Para sineas  juga bisa berkonsultasi langsung dengan para mentor tentang proyek film. 

Hal ini menjadi bukti konkret dari efektivitas strategi dan fasilitas pemerintah, komunitas-komunitas serta Fesbul ini dalam mendukung ekosistem perfilman di Indonesia tetap terjaga. 
 
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno ikut hadir dalam workshop tersebut. Selain itu Programmer Fesbul John Badalu; Founder Bioskop NSC X Meirobie, Isyak Meirobie; serta Moderator Mohammad Amin. 
 
Dalam sambutannya, Sandiaga menginginkan industri perfilman di Kepulauan Bangka Belitung kembali bangkit, guna mempromosikan potensi pariwisata dan keindahan alam yang dimiliki daerah itu.
 
"Saya menginginkan industri film di Belitung bangkit, dan diharapkan juga lebih banyak film-film yang syuting di Belitung dan lebih banyak anak muda berpartisipasi," katanya usai menghadiri Festival Film Bulanan (Fesbul) 2024 di Bioskop NSC X Meirobie Tanjung Pandan.
 
Menurut dia, Belitung dulunya sempat terkenal karena sebuah film Laskar Pelangi pada tahun 2008 yang kemudian memperkenalkan potensi keindahan alam dan pariwisata Belitung.
 
Sandiaga berkeyakinan, dengan bangkitnya kembali industri perfilman di Belitung maka Laskar Pelangi "effects" di tahun 2008 bisa terulang kembali.
 
"Tentunya dengan produksi film yang lebih banyak dan bisa mengangkat banyak sisi kebudayaan Belitung dan destinasi wisata lain," ujarnya.
 
Sandiaga juga menjelaskan, kemarin telah sempat meninjau kegiatan syuting film berjudul "The Bell" yang lokasi syuting atau pengambilan gambar berempat di Kecamatan Gantung, Belitung Timur.
 
Dikatakan, para produser dan sutradara menyebutkan Belitung adalah sebuah lokasi yang indah untuk melakukan pengambilan gambar dan memproduksi sebuah karya film.
 
"Kemarin, kami sudah melihat syuting film "The Bell" di Gantung, Belitung Timur rupanya itu kecamatan bapak Ahok (Basuki Tjahaja Purnama). Di sana produser dan sutradaranya mengatakan Belitung ini seperti studio alam yang sangat besar dan di mana saja angle-nya selalu ketemu yang baik," katanya.
 
Sandiaga berharap dengan segala potensi yang dimiliki maka industri film di Belitung bisa melahirkan banyak karya.
 
"Saya melihat sekarang Belitung mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah dan pengusaha sehingga hadir dua layar bioskop di Belitung setelah 28 tahun sempat vakum," ujarnya.
 
Selanjutnya Fesbul akan mengadakan Workshop Film Fesbul Lokus 9 di Padang. Pendaftaran terbuka bagi para sineas di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, dan Sumatera Barat. mulai 1 - 15 September 2024.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan