Ilustrasi. Foto: AFP
Ilustrasi. Foto: AFP

Embarkasi Surabaya Telah Berangkatkan 1.784 Calon Haji dari 4 Kloter

Amaluddin • 07 Juni 2022 17:57
Surabaya: Embarkasi Surabaya, Jawa Timur, sampai saat ini telah memberangkatkan sebanyak 1.784 calon jemaah haji (CJH) ke Tanah Suci melalui Bandara Juanda Surabaya. Ribuan CJH itu terdiri dari empat kelompok terbang (kloter) dari tiga daerah di Jatim.
 
Adapun tiga daerah itu adalah Kabupaten Tuban, Bojonegoro, Lamongan, dan Kota Surabaya. Rinciannya, kloter pertama adalah Tuban dengan total 446 CJH dan berangkat ke Tanah Suci pada Sabtu, 4 Juni 2022.
 
Lalu kloter dua total 446 jemaah, sebanyak 150 orang di antaranya berasal dari Kabupaten Tuban, 276 orang dari Kabupaten Bojonegoro, dan 20 orang dari Kota Surabaya. Mereka berangkat ke Tanah Suci pada Minggu, 5 Juni 2022.

Kemudian kloter tiga sebanyak 446 jemaah dari Kabupaten Bojonegoro, dan kloter empat 446 jemaah dari Kabupaten Lamongan. Kedua kloter ini berangkat pada hari yang sama pada Senin, 6 Juni 2022.
 
Baca: Cerita Mantan Anak Punk Taubat dan Kini Naik Haji
 
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jatim, Husnul Maram, mengimbau para emaah agar tidak membawa barang bawaan yang dilarang. Sesuai aturan penerbangan, ada beberapa barang yang boleh dan tidak boleh ada dalam bagasi maupun kabin pesawat. Di antaranya adalah alat tajam, cairan, aerosol, ataupun gel yang melebihi 100 ml. 
 
Sedangkan barang yang boleh dibawa dalam tas tenteng adalah gunting, silet, handbodi, pasta gigi, shampo, madu dan sejenisnya melebihi 100 ml. "Kami imbau kembali, barang-barang cair, gel yang dibawa jangan lebih dari 100 ml. Karena tidak boleh dibawa dalam penerbangan," kata Maram, di Surabaya, Selasa, 7 Juni 2022.
 
Begitupun dengan isi koper, Maram berharap jemaah tidak memasukkan barang-barang yang tidak diperbolehkan seperti bahan yang mudah meledak, senjata tajam, serta barang lain secara berlebihan. Sebab, kata Maram, ada beberapa jemaah ditemukan membawa barang dalam koper melebih batas maksimal, misalnya rokok yang dibatasi dua slop atau 20 bungkus.
 
"Kelebihan barang bawaan ini akhirnya kami sita, dan selanjutnya diserahkan kepada petugas haji di daerah asal, dan dapat diambil oleh pemilik sekembalinya dari tanah suci pada Kankemenag kabupaten kota setempat," ujarnya.
 
Pada musim haji di masa pandemi ini, lanjut Maram, tiap jemaah mendapat tas kesehatan yang berisi APD yakni, masker, handsanitizer, botol spray, dan obat-obatan yang diperlukan selama beribadah di Tanah Suci. Maram mengingatkan para jemaah agar tas kesehatan itu dipergunakan sebagaimana mestinya.
 
"Saya mohon jemaah agar tidak mengisi tas kesehatan, dengan barang-barang lain yang tidak sesuai misalnya makanan, baju ganti dan lain-lain," katanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan