Perahu Nelayan Aceh Tenggelam di Selat Malaka

Banda Aceh: Sebanyak tiga nelayan asal Aceh Tamiang, Aceh, yang perahunya tenggelam di perairan Selat Malaka pada 12 Desember 2021. Kini para nelayan itu dipulangkan ke Indonesia dari Malaysia.  Ketiga nelayan itu diselamatkan awak kapal Kontainer MV Kota Singa berbendera Singapura yakni Prasetyo, 24, warga Dusun Tanjung Selanga, kelurahan Air Masin, Kecamatan Seruway; Hendra Syah Putra, 23; dan Musliyadi, 40, berasal dari Dusun kenangkung, Kelurahan Muka Sungai Kuruk, Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang. Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA), menyambut kedatangan tiga nelayan itu saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Kepala BPPA Almuniza Kamal, mengatakan para nelayan itu langsung dibawa ke Wisma Atlet Pademangan, Jakarta, untuk dikarantina.  Baca: BMKG: Gelombang Hingga 6 Meter Ancam Perairan Indonesia "Hal itu, untuk pemeriksaan kesehatannya, karena masih dalam masa pandemi covid-19," kata Almuniza, dalam keterangan tertulis, Minggu, 26 Desember 2021. Ia menerangkan, usai dilakukan pemeriksaan, mereka baru bisa dipulangkan ke Aceh. Namun mereka akan diisolasi jika di antaranya ada yang positif covid-19. "Tapi kita doakan semoga mereka sehat-sehat semuanya," tuturnya.     Almuniza menjelaskan, selama mereka di Jakarta, akan terus dipantau keberadaannya oleh tim BPPA. Apabila para nelayan itu membutuhkan sesuatu, akan terus dibantu.  "Hal ini sesuai dengan yang diamanahkan pimpinan kita, Gubernur Aceh, Nova Iriansyah. Jadi kalau mereka perlu bantuan sesuatu bisa langsung menghubungi kita (BPPA)," ucapnya. Ia menjelaskan, para nelayan tersebut mengalami musibah saat mencari ikan. Perahu motor nelayan itu dihantam ombak besar, sehingga pecah dan tenggelam.  Baca: Ratusan Ton Ikan di Danau Maninjau Agam Mati Mendadak "Ada sekitar 15 jam mereka terombang ambing di lautan yang hanya berpelampung galon air, setelah karamnya perahu motor mereka," tuturnya. Kemudian, tambah Almuniza, tiga nelayan itu diselamatkan awak kapal kontainer MV Kota Singa yang berbendera Singapura. Karena kapal yang membawa peti kemas itu tengah melintasi di perairan Selat Malaka.  "Lalu ketiga nelayan itu dinaikkan ke kapal kontainer tersebut, dan dibawa ke Port Klang, Malaysia," ujarnya.      Setelah kapal kontainer itu bersandar di Port Klang Malaysia, kata dia, pada 15 Desember, ketiga nelayan itu didatangi Satgas Perlindungan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, terdiri dari Atase Perhubungan dan Fungsi Konsuler Perlindungan, guna melakukan pertemuan.  "Tim Satgas KBRI Kuala Lumpur saat itu memberikan apresiasi kepada awak kapal kontainer MV Kota Singa. Karena telah memberikan bantuan kepada tiga nelayan asal Aceh Tamiang itu," jelasnya. Almuniza menambahkan, Badan Penghubung Pemerintah Aceh mendapatkan kabar pemulangan mereka dari KBRI Kuala Lumpur. Sehingga pihaknya memfasilitasi penjemputan di Jakarta.  Almuniza mewakili Pemerintah Aceh dan masyarakat Aceh, berterima kasih kepada awak Kapal kontainer MV Kota Singa, KBRI Kuala Lumpur, Kementerian Luar Negeri RI, BP2MI serta unsur lainnya.  "Kita sangat berterimakasih karena telah membantu penyelamatan dan mengurus pemulangan para nelayan Aceh," jelasnya.