Bandung: Dinas Kesehatan (Dinkes ) Kota Bandung memastikan hingga hari ini belum ditemukan adanya pasien anak dengan hepatitis akut di Kota Bandung. Dinkes mewasapdai penyebaran penyakit yang sudah ditemukan di Jakarta.
"Kendati belum ditemukan, saya minta kepada masyarakat jangan lengah dan jika ditemui gejala-gejala mula, muntah, diare berat, demam, kejang, kuning dan penurunan kesadaran segera dibawa ke rumah sakit. Karena itu adalah tanda-tanda gejala hepatitis akut yang terjadi pada anak," kata Kepala Dinkes Kota Bandung, Ahyani Raksanagara ketika dihubungi di Bandung Rabu, 4 Mei 2022.
Menurut Ahyani, memang sampai saat ini belum ditemukan penyebab hepatitis akut tersebut. Namun masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan untuk kasus hepatitis akut ini. Dinkes meminta masyarakat memasak makanan dalam keadaan matang dan bersih. Tidak memakai alat makan bersamaan, mencuci tangan dan menghindari kontak dengan orang sakit.
Baca: Kronologi Temuan Kasus Hepatitis Akut pada Anak Secara Global
"Kami juga sudah memiliki sistem kewaspadaan dini melalui petugas surveilans baik yang ada di rumah sakit maupun puskesmas yang ada di semua kecamatan di Kota Bandung. Jadi bila ada keluhan dengan gejala-gejala tersebut, masyarakat bisa mendatangi langsung rumah sakit atau puskesmas terdekat," jelasnya.
Ahyani menambahkan, saat ini Kota Bandung tengah didatangi oleh banyak wisatwan dari luar daerah. Sehingga kewaspadaan masyarakat terhadap virus hepatitis akut ini harus ditingkatkan. Termasuk selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes).
"Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan," katanya.
Bandung: Dinas Kesehatan (Dinkes ) Kota Bandung memastikan hingga hari ini belum ditemukan adanya pasien anak dengan
hepatitis akut di Kota Bandung. Dinkes mewasapdai penyebaran penyakit yang sudah ditemukan di Jakarta.
"Kendati belum ditemukan, saya minta kepada masyarakat jangan lengah dan jika ditemui gejala-gejala mula, muntah, diare berat, demam, kejang, kuning dan penurunan kesadaran segera dibawa ke rumah sakit. Karena itu adalah tanda-tanda gejala hepatitis akut yang terjadi pada anak," kata Kepala Dinkes Kota Bandung, Ahyani Raksanagara ketika dihubungi di Bandung Rabu, 4 Mei 2022.
Menurut Ahyani, memang sampai saat ini belum ditemukan penyebab hepatitis akut tersebut. Namun masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan untuk kasus hepatitis akut ini. Dinkes meminta masyarakat memasak makanan dalam keadaan matang dan bersih. Tidak memakai alat makan bersamaan, mencuci tangan dan menghindari kontak dengan orang sakit.
Baca: Kronologi Temuan Kasus Hepatitis Akut pada Anak Secara Global
"Kami juga sudah memiliki sistem kewaspadaan dini melalui petugas surveilans baik yang ada di rumah sakit maupun puskesmas yang ada di semua kecamatan di Kota Bandung. Jadi bila ada keluhan dengan gejala-gejala tersebut, masyarakat bisa mendatangi langsung rumah sakit atau puskesmas terdekat," jelasnya.
Ahyani menambahkan, saat ini Kota Bandung tengah didatangi oleh banyak wisatwan dari luar daerah. Sehingga kewaspadaan masyarakat terhadap virus hepatitis akut ini harus ditingkatkan. Termasuk selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes).
"Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)