Brebes: Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Semarang, Jawa Tengah, menemukan ribuan bungkus jamu yang mengandung bahan kimia obat (BKO). Jamu tersebut dijual bebas di Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes.
"Teman-teman kami mendapati produk jamu yang ditambahkan BKO di Kecamatan Bumiayu. Tapi, kami melakukan pembinaan, produknya dimusnahkan kurang lebih ada 1.700 pak, baik yang botolan maupun bentuk dus," ujar Kepala Balai BPOM Semarang, Sandra M P Linthin, Kamis, 3 Maret 2022.
Sandra menyebut jamu yang mengandung zat berbahaya ditemukan di salah satu toko online kosmetik yang roduknya tidak memiliki izin BPOM. Toko online kosmetik itu sudah ditindak.
"Untuk sementara kami segel toko dan produknya, secepatnya kami akan gelar kasusnya di kantor. Apakah produknya sudah memiliki dua alat bukti, karena minimal dua alat bukti untuk kami ajukan ke pidana," ucapnya.
Ia berjanji BPOM Semarang akan terus menggencarkan sosialisasi sehingga bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat. Konsumen diminta cermat dalam mengonsumsi obat-obatan, makanan, kosmetik, dan suplemen kesehatan.
"Pengawasan juga akan dilakukan di tempat-tempat dan di sarana yang menjual, memperdagangkan, atau memproduksi obat-obatan, kosmetik, dan jamu. Tentunya yang kita awasi adalah peredarannya, sehingga konsumen harus tetap dijamin keamanan, mutu dan khasiatnya," jelasnya.
Baca: 29 Warga Positif Covid-19, Satu RT Lockdown
Brebes: Balai Pengawasan Obat dan Makanan (
BPOM)
Semarang, Jawa Tengah, menemukan ribuan bungkus
jamu yang mengandung bahan kimia obat (BKO). Jamu tersebut dijual bebas di Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes.
"Teman-teman kami mendapati produk jamu yang ditambahkan BKO di Kecamatan Bumiayu. Tapi, kami melakukan pembinaan, produknya dimusnahkan kurang lebih ada 1.700 pak, baik yang botolan maupun bentuk dus," ujar Kepala Balai BPOM Semarang, Sandra M P Linthin, Kamis, 3 Maret 2022.
Sandra menyebut jamu yang mengandung zat berbahaya ditemukan di salah satu toko
online kosmetik yang roduknya tidak memiliki izin BPOM. Toko
online kosmetik itu sudah ditindak.
"Untuk sementara kami segel toko dan produknya, secepatnya kami akan gelar kasusnya di kantor. Apakah produknya sudah memiliki dua alat bukti, karena minimal dua alat bukti untuk kami ajukan ke pidana," ucapnya.
Ia berjanji BPOM Semarang akan terus menggencarkan sosialisasi sehingga bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat. Konsumen diminta cermat dalam mengonsumsi obat-obatan, makanan, kosmetik, dan suplemen kesehatan.
"Pengawasan juga akan dilakukan di tempat-tempat dan di sarana yang menjual, memperdagangkan, atau memproduksi obat-obatan, kosmetik, dan jamu. Tentunya yang kita awasi adalah peredarannya, sehingga konsumen harus tetap dijamin keamanan, mutu dan khasiatnya," jelasnya.
Baca:
29 Warga Positif Covid-19, Satu RT Lockdown Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
