Tangerang: Polisi masih mencari empat dari delapan anak terduga pelaku penganiayaan terhadap MZA, pelajar kelas 2 SMP Negeri di Tangerang Selatan. MZA disundut rokok dan ditempeli besi panas oleh teman sebayanya.
Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Iptu Siswanto, menerangkan jika delapan anak terduga pelaku penganiayaan sudah teridentifikasi. Namun, empat anak di antaranya kabur.
"Dari delapan orang itu empat anak tetangga korban, yang empat lainya itu tetangga kampung. Kami cari ke rumahnya (empat anak tetangga kampung) sudah tidak ada," ucap Kanit PPA Polres Tangsel, Iptu Siswanto, Kamis 19 Mei 2022.
Siswanto menuturkan, empat anak terduga pelaku yang berasal dari kampung lain saat ini belum berhasil dimintai keterangan. Saat didatangi ke rumah orang tuanya masing-masing anak itu tidak ada.
"Yang empat orang di luar kampungnya itu sedang kita cari, kita ke rumahnya tidak ada. Maksudnya tidak ada itu, tidak ada di rumah, ada yang lagi ke Anyer, mereka enggak ada handphone kita susah melacak," ujar Siswanto.
Baca: Korban dan Pelaku Bullying di Tangsel Mendapat Pendampingan Hukum
Tangerang: Polisi masih mencari empat dari delapan anak terduga pelaku
penganiayaan terhadap MZA, pelajar kelas 2 SMP Negeri di Tangerang Selatan. MZA disundut rokok dan ditempeli besi panas oleh teman sebayanya.
Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres
Tangerang Selatan, Iptu Siswanto, menerangkan jika delapan anak terduga pelaku penganiayaan sudah teridentifikasi. Namun, empat anak di antaranya kabur.
"Dari delapan orang itu empat anak tetangga korban, yang empat lainya itu tetangga kampung. Kami cari ke rumahnya (empat anak tetangga kampung) sudah tidak ada," ucap Kanit PPA Polres Tangsel, Iptu Siswanto, Kamis 19 Mei 2022.
Siswanto menuturkan, empat anak terduga pelaku yang berasal dari kampung lain saat ini belum berhasil dimintai keterangan. Saat didatangi ke rumah orang tuanya masing-masing anak itu tidak ada.
"Yang empat orang di luar kampungnya itu sedang kita cari, kita ke rumahnya tidak ada. Maksudnya tidak ada itu, tidak ada di rumah, ada yang lagi ke Anyer, mereka enggak ada
handphone kita susah melacak," ujar Siswanto.
Baca:
Korban dan Pelaku Bullying di Tangsel Mendapat Pendampingan Hukum Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
