Bandar Lampung: Ketua Tanfidziyah PWNU Lampung, Profesor KH Moh Mukri, menilai rekomendasi hasil muktamar menjadi panduan bagi warga NU.
Hal itu disampaikan saat konferensi pers Panitia Daerah Muktamar ke-34 NU di Press Room Muktamar, Gedung Akademik dan Riset Center UIN, Selasa 21 Desember 2021.
Dia menjelaskan pembahasan soal hubungan negara, masyarakat, dan demokrasi, bagi warga NU selesai.
“Kami menyongsong satu abad NU pada 2026 dan menuju abad berikutnya. Soal demokrasi dan politik, bagi NU sudah selesai. Sekarang saatnya kami mendorong kemandirian warga NU,” ujarnya.
Baca juga: Longsor Kembali Melanda Kawasan Pegunungan Meratus
Dia menilai muktamar kali ini cukup unik karena berlangsung di massa pandemi. Sehingga perlu langkah-langkah preventif yang dilakukan panitia untuk memecah konsentrasi massa dengan membagi ke banyak tempat.
“Lokasi muktamar ada di Pondok Pesantren Darussa’adah, UIN Raden Intan Lampung, Unila, dan Universitas Malahayati. Ada juga bazzar dan pameran di Sport Center UIN, PKOR, dan Enggal. Selain memecah kerumunan massa, pameran ini juga untuk mengenalkan potensi dan kerajinan dari Lampung,” terangnya.
Bandar Lampung:
Ketua Tanfidziyah PWNU Lampung, Profesor KH Moh Mukri, menilai rekomendasi hasil muktamar menjadi panduan bagi warga NU.
Hal itu disampaikan saat konferensi pers Panitia Daerah Muktamar ke-34 NU di Press Room Muktamar, Gedung Akademik dan Riset Center UIN, Selasa 21 Desember 2021.
Dia menjelaskan pembahasan soal hubungan negara, masyarakat, dan demokrasi, bagi warga NU selesai.
“Kami menyongsong satu abad NU pada 2026 dan menuju abad berikutnya. Soal demokrasi dan politik, bagi NU sudah selesai. Sekarang saatnya kami mendorong kemandirian warga NU,” ujarnya.
Baca juga:
Longsor Kembali Melanda Kawasan Pegunungan Meratus
Dia menilai muktamar kali ini cukup unik karena berlangsung di massa pandemi. Sehingga perlu langkah-langkah preventif yang dilakukan panitia untuk memecah konsentrasi massa dengan membagi ke banyak tempat.
“Lokasi muktamar ada di Pondok Pesantren Darussa’adah, UIN Raden Intan Lampung, Unila, dan Universitas Malahayati. Ada juga bazzar dan pameran di Sport Center UIN, PKOR, dan Enggal. Selain memecah kerumunan massa, pameran ini juga untuk mengenalkan potensi dan kerajinan dari Lampung,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
