Ilustrasi--Luncuran material vulkanik Gunung Merapi terlihat dari Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta. ANTARA/ Hendra Nurdiyansyah
Ilustrasi--Luncuran material vulkanik Gunung Merapi terlihat dari Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta. ANTARA/ Hendra Nurdiyansyah

Gunung Merapi Alami 22 Kali Guguran

Ahmad Mustaqim • 21 Desember 2021 11:45
Sleman: Gunung Merapi mengalami 22 kali guguran lava maupun lava pijar. Kelapa Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, mengungkapkan terjadi 15 kali guguran lava pijar pada Senin, 20 Desember 2021. Guguran itu juga dominan di barat daya.
 
"Dalam periode itu teramati 15 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya," kata Hanik dalam keterangan pers, Selasa, 21 Desember 2021.
 
Baca: Vaksinasi Anak 6-11 Tahun di Sumsel Belum Terlaksana

Selain itu dia menjelaskan kegempaan juga terjadi 172 kali. Rinciannya gempa guguran 162 kali, gempa hembusan tiga kali, gempa fase banyak lima kali, gempa vulkanik dangkal sekali, dan gempa tektonik jauh sekali.
 
Sementara guguran juga terjadi pada Selasa dini hari. Total ada tujuh kali guguran lava. "Teramati tujuh kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya," jelasnya.
 
Hanik menyatakan terjadi 56 kali kegempaan pada periode tersebut. Gempa guguran terjadi 52 kali dan gempa hembusan terjadi sekali.
 
Ia menambahkan status Gunung Merapi masih berstatus siaga. Ia mengatakan bahaya ancaman material akibat erupsi gunung tersebut masih mengancam di sektor barat daya ataupun tenggara.
 
"Rekomendasinya agar masyarakat tidak berkegiatan di dekat daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan