Sikka: Warga yang tinggal di pesisir pantai di Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengamankan diri di Kantor Bupati Sikka, Selasa, 14 Desember 2021, usai adanya peringatan dini tsunami ketika gempa Larantuka, NTT, magnitudo 7,4. Warga menyebut air laut sempat surut, sehingga membuat panik.
Berdasarkan pantauan Mediaindonesia.com, mulai dari bayi, anak-anak Hinga orang dewasa berkumpul di halaman depan Kantor Bupati Sikka. Salah satun warga, Boy, sekaligus ketua RT O6 /RW 04 mengatakan, ada sekitar 50 kepala keluarga mengungsi di halaman Kantor Bupati Sikka. Selain itu, kata dia, ada pula warga yang menyelamatkan diri di halaman Kantor DPRD Sikka.
"Tadi kami rasa gempa. Sempat lihat air surut. Jadi kami panik semua sehingga kami lari smeua selamatkan diri," ujar dia.
Baca: Ini Rincian Wilayah Status Awas dan Waspada Potensi Tsunami
Ia mengaku, warganya hanya membawaka pakaian di badan saja. Bahkan ada yang membawa lari dengan membawa ijazah.
"Semua warganya ada di halaman Kantor Bupati Sikka dan kantor DPRD Sikka mulai dari anak-anak hingga ada warga yang sakit" ujar dia.
Ia menerangkan, pihaknya menunggu hingga ada informasi situasi telah aman untuk kembali ke rumah masing-masing.
"Kami tunggu sampai aman. Ada informasi baru kami kembali ke rumah. Saat ini rumah-rumah dalam keadaan kosong," ujar dia. (GL)
Sikka: Warga yang tinggal di pesisir pantai di Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengamankan diri di Kantor Bupati Sikka, Selasa, 14 Desember 2021, usai adanya peringatan dini
tsunami ketika gempa Larantuka, NTT, magnitudo 7,4. Warga menyebut air laut sempat surut, sehingga membuat panik.
Berdasarkan pantauan
Mediaindonesia.com, mulai dari bayi, anak-anak Hinga orang dewasa berkumpul di halaman depan Kantor Bupati Sikka. Salah satun warga, Boy, sekaligus ketua RT O6 /RW 04 mengatakan, ada sekitar 50 kepala keluarga mengungsi di halaman Kantor Bupati Sikka. Selain itu, kata dia, ada pula warga yang menyelamatkan diri di halaman Kantor DPRD Sikka.
"Tadi kami rasa gempa. Sempat lihat air surut. Jadi kami panik semua sehingga kami lari smeua selamatkan diri," ujar dia.
Baca: Ini Rincian Wilayah Status Awas dan Waspada Potensi Tsunami
Ia mengaku, warganya hanya membawaka pakaian di badan saja. Bahkan ada yang membawa lari dengan membawa ijazah.
"Semua warganya ada di halaman Kantor Bupati Sikka dan kantor DPRD Sikka mulai dari anak-anak hingga ada warga yang sakit" ujar dia.
Ia menerangkan, pihaknya menunggu hingga ada informasi situasi telah aman untuk kembali ke rumah masing-masing.
"Kami tunggu sampai aman. Ada informasi baru kami kembali ke rumah. Saat ini rumah-rumah dalam keadaan kosong," ujar dia. (GL)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)