Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani--Antara/Sigid Kurniawan
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani--Antara/Sigid Kurniawan

Menteri Puan: Sungai Jadi Pusat Peradaban Bangsa-bangsa Besar

Antara • 26 Agustus 2015 17:47
medcom.id, Banjarnegara: Masyarakat diminta merevitalisasi sungai-sungai di Indonesia. Sebab, sejarah membuktikan, sungai menjadi pusat peradaban bangsa-bangsa besar.
 
"Sungai menjadi tempat terbentuknya kota-kota bersejarah, sejak dulu," kata Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani saat membuka Festival Serayu 2015 dan Konggres Sungai Indonesia (KSI) di Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (26/8/2015).
 
Puan mencontohkan, beberapa peradaban berkembang di sekitar daerah aliran Sungai Tigris di Irak, Sungai Brahmaputra di Delhi (India), Sungai Nil di Mesir, dan Sungai Ciliwung di Jakarta.

Puan berharap, Festival Serayu dan KSI bisa jadi ajang promosi pelestarian sungai ke tengah masyarakat. Menurut dia, kualitas sungai-sungai di Indonesia pada umumnya melorot karena pencemaran lingkungan dan kerusakan alam akibat ulah manusia.
 
Jejak `kotor` manusia di sungai, tambah Puan, ditandai lewat limbah rumah tangga. "Di banyak tempat, sungai justru menjadi tempat yang bau dengan sampahnya menggunung," kata dia.
 
Masyarakat diminta bergotong royong merevitalisasi sungai sebagai sumber air bersih, dan menjadi unsur penting dalam menopang kehidupan. "Bangsa ini akan besar jika kita melakukannya dengan gotong royong," imbuhnya.
 
Senada, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan sungai perlu dikembalikan kepada fungsinya sebagai sumber air bersih masyarakat. Dia mengajak masyarakat menerapkan "3 M", yaitu "mundur", "munggah" dan "madep" (mundur, naik, dan mengadap-Red.).
 
"Pertama kita harus 'mundur' dari sepadan sungai, jangan terlalu dekat. 'Munggah', yaitu membangun rumah secara vertikal sehingga tidak menghabiskan lahan, kemudian rumah agar 'madep' ke sungai atau agar tidak membelakangi sungai. Dengan tidak membelakangi sungai, berarti tidak akan menjadikannya sebagai tempat membuang sampah, tapi sebagai halaman depan yang selalu kita jaga kebersihannya," tutur Ganjar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan