Kediaman Ibu Angkat Engeline, Margiet--Antara/Fikri Yusuf
Kediaman Ibu Angkat Engeline, Margiet--Antara/Fikri Yusuf

Penyidik Temukan Bercak Darah di Pintu Kamar Margriet

Arnoldus Dhae • 19 Juni 2015 23:42
medcom.id, Denpasar: Tim Inafis dari Mabes Polri dan Tim Inafis Polda Bali berhasil menemukan bukti baru berupa bercak darah di kamar, toilet dan dapur dari kediaman Margriet di Jalan Sedap Malam No. 26 Denpasar. Bukti ini didapatkan setelah Tim Inafis dari Mabes Polri dan Tim Inafis Polda Bali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dipimpin oleh Kepala Pusat Identifikasi atau Inafis Bareskrim Mabes Polri Brigjen Pol Bekti Suhartono.
 
Petugas yang melakukan olah TKP menemukan bercak darah tersebut mulai dari depan pintu masuk kamar Margriet yang berada di bagian selatan. Kemudian, ditemukan juga beberapa titik bercak darah di depan kamar Agus hingga lubang tempat Engeline dikubur. 
 
"Ada ditemukan beberapa titik bercak darah lagi, baik di pintu kamarnya Margriet maupun Agus. Selain itu, ada juga di pintu dapur dan toilet," ungkap seorang petugas di kediaman Margriet, Denpasar, Jumat (19/6/2015).

Sementara itu, Kepala Pusat Identifikasi (Inafis) Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Pol Bekti Suhartono belum mau membeberkan hasil temuan Tim Identifikasi dalam olah TKP di kediaman Margriet. Namun, pihaknya akan menurunkan sejumlah alat canggih dan lie detector untuk mengidentifikasi semua sidik jari yang ada di sekitar lokasi penemuan jenazah Engeline.
 
"Kita punya alat yang bisa mengungkap banyak sidik jari namanya Mambis. Kalau soal penemuan nantilah," kata Bekti.
 
Salah satu alat canggih yang akan diterjunkan untuk mencari bukti baru pembunuhan Engeline, yakni Mambis atau Mobile Automatic Multi Biometric Identification System. Mambis, jelas Suhartono, merupakan alat sidik jari produk Amerika yang tidak banyak dimiliki oleh negara-negara Asia lain. Negara yang memiliki alat ini baru Indonesia dan Amerika saja.‬ Kecanggihan dari alat ini adalah bisa mengetahui identitas seseorang dengan cepat hanya dengan menempelkan jari pada finger print. 
 
"Kemudian akan muncul data identitas sesuai dengan yang tercantum minimal di e-KTP," lanjut jendral bintang satu ini.
 
Suhartono mengatakan olah TKP ini dilakukan untuk kebutuhan penyidik dalam memperkuat keterangan saksi. “Oleh TKP ini memang tugas kita (dari Bareskrim - red). Baik pernyataan Agus yang baru atau lama, kita akan kejar. Jadi tugas kita adalah mencari barang bukti sebanyak mungkin. Kita akan melihat kasus secara utuh dari awal sampai selesai. Sepanjang masih di perlukan. Kita terus melakukan olah TKP,” paparnya.
 
Kapolda Bali Irjen Pol Ronny F Sompie menambahkan, pihaknya saat ini masih menunggu hasil lie detector dari dua tersangka Margriet dan Agus yang berkaitan dengan tewasnya Engeline. ‪"Sementara ini, saya belum mengetahui hasil tes uji kebohongannya. Kami masih menunggu hasilnya dari ahli yang berkompeten terkait lie detector, apakah bernilai kebohongan atau bernilai kebenaran. Ketika bernilai kebenaran bisa kita gunakan untuk memperkuat pembuktian," ungkapnya.
 
Untuk tersangka Margriet, Polisi baru menetapkannya tersangka dalam kasus menelantarkan anak berdasarkan dua alat bukti yang telah ditemukan. Polisi sejauh ini belum menemukan adanya bukti yang menjurus pada penyebab kematian Engeline. Namun, pihaknya kana terus menggali bukti-bukti baru untuk mencari keterloibatan tersangka lain dalam kasus pembunuhan ini, termasuk keterlibatan Margriet.
 
"‪Semua hasil pengolahan tempat kejadian yang kemudian ditemukan jejak darah, sidik jari dan kaki yang bisa memperkuat pembuktian seseorang untuk ditetapkan sebagai tersangka," terang mantan Kadiv Humas Polri ini. (Arnoldus Dhae/OL)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan