medcom.id, Pangkalan Bun: Cuaca buruk melanda Perairan Selat Karimata, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimatan Tengah (Kalteng). Sehingga pencarian jenazah korban AirAsia QZ8501 dihentikan dan dilakukan kembali pada 15 Februari 2015 mendatang.
"Benar sejak tadi malam kita hentikan dulu pencaharian korban dan rencana pengangkatan body utama pesawat karena cuaca sangat buruk ,sambil menunggu cuaca membaik," kata Direktur Operasional Basarnas SB Supriyadi di Pangkalan Bun, Kamis (12/2/2015).
Ia mengatakan semua kapal dan anggota ditarik ke Pangkalan Bun. Tim akan mengisi perbekalan bahan bakar, air bersih, dan logistik sambil menunggu cuaca membaik.
"Menurut BMKG cuaca buruk sampai hari Sabtu mendatang, jadi kita akan ke lokasi lagi pada hari Minggu (15/2)," tuturnya.
Hujan deras, ujarnya, menghalang pencarian. Ditambah lagi, angin kencang dan gelombang tinggi membahayakan keselamatan tim pencari yang berada dalam koordinasi Basarnas.
Selain jenazah, Basarnas juga menargetkan segera mengangkat main body AirAsia yang jatuh pada 28 Desember 2014 itu. Langkah itu untuk memastikan keberadaan korban yang masih terjebak dalam badan pesawat.
"Kita ingin keluarga korban melihat bahwa didalam body utama pesawat sudah tidak ada lagi korban yang tertinggal dan kami berharap keluarga korban ikhlas menerima musibah ini," ujarnya.
medcom.id, Pangkalan Bun: Cuaca buruk melanda Perairan Selat Karimata, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimatan Tengah (Kalteng). Sehingga pencarian jenazah korban AirAsia QZ8501 dihentikan dan dilakukan kembali pada 15 Februari 2015 mendatang.
"Benar sejak tadi malam kita hentikan dulu pencaharian korban dan rencana pengangkatan body utama pesawat karena cuaca sangat buruk ,sambil menunggu cuaca membaik," kata Direktur Operasional Basarnas SB Supriyadi di Pangkalan Bun, Kamis (12/2/2015).
Ia mengatakan semua kapal dan anggota ditarik ke Pangkalan Bun. Tim akan mengisi perbekalan bahan bakar, air bersih, dan logistik sambil menunggu cuaca membaik.
"Menurut BMKG cuaca buruk sampai hari Sabtu mendatang, jadi kita akan ke lokasi lagi pada hari Minggu (15/2)," tuturnya.
Hujan deras, ujarnya, menghalang pencarian. Ditambah lagi, angin kencang dan gelombang tinggi membahayakan keselamatan tim pencari yang berada dalam koordinasi Basarnas.
Selain jenazah, Basarnas juga menargetkan segera mengangkat main body AirAsia yang jatuh pada 28 Desember 2014 itu. Langkah itu untuk memastikan keberadaan korban yang masih terjebak dalam badan pesawat.
"Kita ingin keluarga korban melihat bahwa didalam body utama pesawat sudah tidak ada lagi korban yang tertinggal dan kami berharap keluarga korban ikhlas menerima musibah ini," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)