Foto ilustrasi sawah puso. (MI/Galih Pradipta)
Foto ilustrasi sawah puso. (MI/Galih Pradipta)

3.000 Lebih Hektar Sawah di Kab Barru Gagal Panen

Alfiansyah Anwar • 28 Agustus 2015 12:43
medcom.id, Barru: Kemarau panjang yang melanda Tanah Air akibat badai El Nino masih terus berdampak pada pertanian warga. Data Dinas Pertanian Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan menyebut 40 persen dari total 6.645 hektare atau 3.000 hektare lebih lahan padi gagal panen. Dipastikan produksi gabah di daerah ini turun sekitar 18 ribu ton akibat padi mati kekeringan.
 
Kondisi kekeringan ini, salah satunya tampak pada ratusan hektare areal persawahan di Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Kemarau berkepanjangan yang berdampak pada krisis air menyebabkan tanaman padi di Kecamatan Balusu mati.
 
Padahal, tanaman padi yang berumur hampir tiga bulan ini telah berbuah dan sebentar lagi siap dipanen. Ketimbang tanaman padi mati percuma, para petani terpaksa memanen padi mereka untuk makanan ternak. Bahkan beberapa di antaranya menggembalakan ternak sapi di areal persawahan.
 
“Daripada sia-sia kita panen saja untuk makan sapi. Yang bawa sapi ke sawah juga banyak,” kata Rosmiati, salah satu petani, Jumat (28/8/2015). 
 
Rosmiati menyebut gagal panen yang dialami kali ini merupakan yang terparah dalam sepuluh tahun terakhir.
 
Sekretaris Dinas Pertanian Barru Ahmad HT mengatakan dari 6.645 hektare sawah yang tersebar di tujuh kecamatan, sekitar 3.034 hektare atau 40 persen areal persawahan mengalami gagal panen. Bisa diprediksi tahun ini produksi padi mengalami penurunan hingga 18 ribu ton.
 
Jumlah areal persawahan yang mengalami gagal panen diprediksi masih bertambah mengingat kemarau diperkirakan berakhir pada November mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan