medcom.id, Sidoarjo: Tanah di kawasan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur dan sekitarnya mengalami penurunan (subsidence). Rata-rata penurunan mencapai dua hingga lima sentimeter per bulan. Penurunan ini terjadi sebagai dampak semburan lumpur Lapindo yang menyembur sejak lebih dari delapan tahun lalu.
Penurunan tanah sering terlihat di bantalan rel jalur kereta api yang melewati Porong. Saat musim hujan, jalur tersebut sering terendam air. Ketika kering, tampak ada penurunan tanah di sana. Bahkan rel di jalur kereta Surabaya-Malang dan kota lainnya ini sudah beberapa kali ditinggikan lebih dari satu meter.
Penurunan tanah terjadi karena dampak keluarnya lumpur terus-menerus dari perut bumi. Lumpur yang terus keluar menyebabkan terbentuknya rongga. Hal ini membuat tanah di kawasan Porong mengalami penurunan.
"Tapi penurunan tanah ini relatif lebih stabil dibandingkan pada periode 2007 hingga 2010. Saat itu penurunan tanah di Porong bisa mencapai 20 sentimeter per bulan," kata Humas BPLS Dwinanto Prasetyo, Senin (22/12/2014).
medcom.id, Sidoarjo: Tanah di kawasan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur dan sekitarnya mengalami penurunan (subsidence). Rata-rata penurunan mencapai dua hingga lima sentimeter per bulan. Penurunan ini terjadi sebagai dampak semburan lumpur Lapindo yang menyembur sejak lebih dari delapan tahun lalu.
Penurunan tanah sering terlihat di bantalan rel jalur kereta api yang melewati Porong. Saat musim hujan, jalur tersebut sering terendam air. Ketika kering, tampak ada penurunan tanah di sana. Bahkan rel di jalur kereta Surabaya-Malang dan kota lainnya ini sudah beberapa kali ditinggikan lebih dari satu meter.
Penurunan tanah terjadi karena dampak keluarnya lumpur terus-menerus dari perut bumi. Lumpur yang terus keluar menyebabkan terbentuknya rongga. Hal ini membuat tanah di kawasan Porong mengalami penurunan.
"Tapi penurunan tanah ini relatif lebih stabil dibandingkan pada periode 2007 hingga 2010. Saat itu penurunan tanah di Porong bisa mencapai 20 sentimeter per bulan," kata Humas BPLS Dwinanto Prasetyo, Senin (22/12/2014).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DOR)