medcom.id, Tegal: Lalu lintas melalui jembatan Comal baik dari arah Semarang (timur) maupun dari arah Jakarta (barat) kembali terganggu, akibat kembali amblasnya sambungan jembatan dan jalan (oprit) yang diperbaiki jelang musim arus mudik Lebaran 2014 beberpa pekan lalu.
Amblasnya oprit (sambungan jembatan dan jalan) jembatan Comal sedalam 10-15 centimeter di sisi barat ini didiuga akibat sejumlah kendaraan besar dengan berat 80-90 ton lolos melintas. Padahal seharusnya truk bermuatan berat dilarang melintas jembatan tersebut.
Hingga kini kepadatan arus kendaraan yang melintasi jembatan Comal masih terus terjadi. Jenis kendaraan yang lewat tidak saja sepeda motor dan mobil pribadi, tetapi juga bus bahkan truk boks, dan truk diesel, serta bus antar kota antar provinsi.
Untuk meminimalisir amblasnya kedalaman oprit jembatan Comal, petugas kepolisan masih terus melakukan buka-tutup arus. Bahkan rekayasa arus dilakukan secara manual dengan melihat kepadatan arus yang melintas di jembatan Comal.
Rekayasa lalu lintas dilakukan dengan menyesuaikan keadaan yang ada, jika frekuensi kendaraan yang lewat berkurang dilakukan pembukaan jembatan Comal untuk dua arah, sedangkan jika lalu lintas padat dilakukan buka-tutup. Akibatnya setiap kali dilakukan penutupan terjadi antrean kendaraan memanjang sampai sekitar 1 kilometer, baik arus dari arah barat maupun timur.
medcom.id, Tegal: Lalu lintas melalui jembatan Comal baik dari arah Semarang (timur) maupun dari arah Jakarta (barat) kembali terganggu, akibat kembali amblasnya sambungan jembatan dan jalan (oprit) yang diperbaiki jelang musim arus mudik Lebaran 2014 beberpa pekan lalu.
Amblasnya oprit (sambungan jembatan dan jalan) jembatan Comal sedalam 10-15 centimeter di sisi barat ini didiuga akibat sejumlah kendaraan besar dengan berat 80-90 ton lolos melintas. Padahal seharusnya truk bermuatan berat dilarang melintas jembatan tersebut.
Hingga kini kepadatan arus kendaraan yang melintasi jembatan Comal masih terus terjadi. Jenis kendaraan yang lewat tidak saja sepeda motor dan mobil pribadi, tetapi juga bus bahkan truk boks, dan truk diesel, serta bus antar kota antar provinsi.
Untuk meminimalisir amblasnya kedalaman oprit jembatan Comal, petugas kepolisan masih terus melakukan buka-tutup arus. Bahkan rekayasa arus dilakukan secara manual dengan melihat kepadatan arus yang melintas di jembatan Comal.
Rekayasa lalu lintas dilakukan dengan menyesuaikan keadaan yang ada, jika frekuensi kendaraan yang lewat berkurang dilakukan pembukaan jembatan Comal untuk dua arah, sedangkan jika lalu lintas padat dilakukan buka-tutup. Akibatnya setiap kali dilakukan penutupan terjadi antrean kendaraan memanjang sampai sekitar 1 kilometer, baik arus dari arah barat maupun timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LAL)