ilustrasi--ANTARA/Risyal Hidayat
ilustrasi--ANTARA/Risyal Hidayat

Kaum Ibu di Batam Tolak Kedatangan PSK Eks Dolly

25 Juni 2014 16:11
medcom.id, Batam: Lintas Organisasi Perempuan di Batam Kepulauan Riau menolak kedatangan Pekerja Seks Komersial (PSK) dari Gang Dolly Surabaya yang dikabarkan akan eksodus ke Batam.
 
"Kami kaget membaca berita PSK eks Dolly hendak ke Batam. Ibu-ibu merasa prihatin. Kami menolak kedatangan PSK eks Dolly ke Batam," kata perwakilan perempuan, Harny di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (25/6/2014).
 
Beberapa perempuan perwakilan dari berbagai organisasi itu mendatangi Kantor Wali Kota Batam untuk mendapatkan dukungan dari pemerintah untuk menolak kedatangan PSK dari Surabaya.

"Jangan Surabaya jadi bersih, Batam malah bertambah. PSK eks Dolly boleh datang ke Batam, kami 'welcome', tapi tidak untuk prostitusi. Batam ingin bersih prostitusi. Kami ingin bersih," kata dia.
 
Untuk itu, mereka mendesak Pemkot Batam membuat langkah-langkah taktis untuk menghindari kedatangan PSK. Perkumpulan perempuan juga akan membantu pemerintah dalam melaksanakan berbagai pelatihan untuk seluruh PSK yang berada Pusat Rehabilitasi Nonpanti Sintai agar bisa beralih profesi.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam Yusfa Hendri memastikan hingga saat ini belum ada PSK Dolly yang tiba di Batam. "Sejauh ini kami belum mendapat informasi kedatangan mereka," kata dia.
 
Meski begitu, ia meminta agar RT dan RW ikut memantau lingkungan masing-masing untuk mengantisipasi eksodus PSK eks Dolly. "Jika ada orang baru yang datang ke wilayahnya, ketahui siapa yang datang," kata Yusfa.
 
Kepala Dinas Sosial dan Pemakaman Kota Batam Raja Kamarulzaman mengatakan sulit mencegah eksodus PSK eks Dolly itu ke Batam. Pemerintah daerah tidak bisa melarang warga daerah lain di Indonesia untuk berpindah tempat tinggal dan menetap di daerah itu. Karena itu adalah hak WNI.
 
Namun, ia berharap jika pun ada warga Dolly yang pindah ke Batam, tidak lagi berprofesi sebagai PSK, karena banyak keahlian yang bisa digali untuk mendapatkan pekerjaan.(Antara)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan