Pidie: Kabupaten Pidie telah bersiap menghadapi perubahan iklim. Sosialisasi dilakukan ke masyarakat perihal pentingnya sumber alam, baik hutan maupun air untuk kehidupan.
"Jadi kearifan lokal dan bersahabat dengan alam akan berdampak positif bagi keberlangsungan alam dan ini modal penting menghadapi perubahan iklim," kata Bupati Pidie, Roni Ahmad, dalam wawancara via daring, Selasa, 2 Juni 2020, melansir Media Indonesia.
Dia mengaku menjelang musim kemarau dan kebakaran hutan, pihaknya telah membangun akses jalan di wilayah hutan dan pegunungan. Sehingga penanggulangan titik api bisa dengan mudah dipadamkan.
"Itu dapat mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang lebih luas," kata Roni.
Kebijakan Kabupaten Pidie telah lama menjadi contoh bagi daerah lain, dalam pengelolaan lingkungan hidup. Terutama antisipasi perubahan iklim dengan menggunakan dana desa atau gampong.
Baca: Pemkot Bandung Belum Izinkan Mal Beroperasi
Untuk mendukung langkah antisipasi perubahan iklim, Bupati Pidie menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup) No.12/ Tahun 2018. Dengan terbitnya regulasi yang mengatur tentang prioritas penggunaan dana desa untuk mengatasi perubahan iklim, Pidie menjadi kabupaten yang pertama dan satu-satunya di Indonesia yang mengatur distribusi dana desa bagi kegiatan perlindungan lingkungan dan hutan.
"Hutan telah memberikan kami kehidupan, memberi kami oksigen, air, dan makanan," ujarnya.
Dia menjelaskan, dana desa perlu dialokasikan untuk perlindungan lingkungan dan hutan karena 487 desa berada di sekitar kawasan hutan. Sehingga penggunaan dana desa perlu diprioritaskan untuk melindungi hutan dan lingkungan.
Perlu diketahui bahwa Peraturan Bupati (Perbup) No.12/ Tahun 2018 dari proses penyusunan hingga pengesahan merupakan salah satu output penting dari proyek Support to Indonesia’s Climate Change Response-Technical Assistance Component (SICCR-TAC) yang didukung oleh Uni Eropa.
Pidie: Kabupaten Pidie telah bersiap menghadapi perubahan iklim. Sosialisasi dilakukan ke masyarakat perihal pentingnya sumber alam, baik hutan maupun air untuk kehidupan.
"Jadi kearifan lokal dan bersahabat dengan alam akan berdampak positif bagi keberlangsungan alam dan ini modal penting menghadapi perubahan iklim," kata Bupati Pidie, Roni Ahmad, dalam wawancara via daring, Selasa, 2 Juni 2020, melansir Media Indonesia.
Dia mengaku menjelang musim kemarau dan kebakaran hutan, pihaknya telah membangun akses jalan di wilayah hutan dan pegunungan. Sehingga penanggulangan titik api bisa dengan mudah dipadamkan.
"Itu dapat mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang lebih luas," kata Roni.
Kebijakan Kabupaten Pidie telah lama menjadi contoh bagi daerah lain, dalam pengelolaan lingkungan hidup. Terutama antisipasi perubahan iklim dengan menggunakan dana desa atau gampong.
Baca: Pemkot Bandung Belum Izinkan Mal Beroperasi
Untuk mendukung langkah antisipasi perubahan iklim, Bupati Pidie menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup) No.12/ Tahun 2018. Dengan terbitnya regulasi yang mengatur tentang prioritas penggunaan dana desa untuk mengatasi perubahan iklim, Pidie menjadi kabupaten yang pertama dan satu-satunya di Indonesia yang mengatur distribusi dana desa bagi kegiatan perlindungan lingkungan dan hutan.
"Hutan telah memberikan kami kehidupan, memberi kami oksigen, air, dan makanan," ujarnya.
Dia menjelaskan, dana desa perlu dialokasikan untuk perlindungan lingkungan dan hutan karena 487 desa berada di sekitar kawasan hutan. Sehingga penggunaan dana desa perlu diprioritaskan untuk melindungi hutan dan lingkungan.
Perlu diketahui bahwa Peraturan Bupati (Perbup) No.12/ Tahun 2018 dari proses penyusunan hingga pengesahan merupakan salah satu output penting dari proyek Support to Indonesia’s Climate Change Response-Technical Assistance Component (SICCR-TAC) yang didukung oleh Uni Eropa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
