Bandung: Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, memastikan wilayahnya saat ini nihil zona merah kewaspadaan covid-19.
"Alhamdulillah sudah ter-update tidak ada zona merah lagi per minggu ini. Total dari 27 kabupaten/kota, tidak ada zona merah," ujar Emil, sapaan akrabnya, Selasa, 11 Agustus 2020.
Emil menuturkan, pihaknya melakukan pembaruan peta level kewaspadaan covid-19 setiap pekan. Hal itu guna memastikan penanggulangan penyebaran covid-19 bisa dilakukan maksimal.
"Sekarang ada 13 zona hijau dan 14 zona kuning. Kita terus berupaya memetakan wilayah kewaspadaan disesuaikan dengan (instruksi) pemerintah pusat," sambung dia.
Baca juga: Penyuntikan Vaksin Covid-19 di RSP Unpad Dibagi 3 Sesi
Sementara itu, Emil mengaku saat ini Jabar telah melakukan tes PCR terhadap 175.260 orang, dan akan terus dilanjutkan. Melalui tes masif itu, angka reproduksi penyebaran covid-19 diklaim sudah di bawah satu persen.
"Kita telah melakukan pembatasan sosial berskala provinsi dan itu menghasilkan angka reproduksi covid rata-rata dibawah satu. Sehingga kita bisa menggunakan teori 'gas dan rem' untuk pengendalian, salah satunya pembatasan di desa atau kelurahan," bebernya.
Selain itu, Emil pun mengaku saat ini masih melakukan pemetaan untuk mengaktifkan lagi proses pembelajaran tatap muka di wilayah berstatus zona hijau. Namun, lanjut dia, percobaan sekolah tatap muka masih dilakukan evaluasi guna menghidari penyebaran covid-19.
"Kami melakukan percobaan dengan hati-hari, karena di Jawa Barat banyak pegunungan, sehingga kebijakan (sekolah tatap muka) tidak bisa disamakan dengan wilayah perkotaan," jelasnya.
Bandung: Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, memastikan wilayahnya saat ini nihil zona merah kewaspadaan covid-19.
"Alhamdulillah sudah ter-
update tidak ada zona merah lagi per minggu ini. Total dari 27 kabupaten/kota, tidak ada zona merah," ujar Emil, sapaan akrabnya, Selasa, 11 Agustus 2020.
Emil menuturkan, pihaknya melakukan pembaruan peta level kewaspadaan covid-19 setiap pekan. Hal itu guna memastikan penanggulangan penyebaran covid-19 bisa dilakukan maksimal.
"Sekarang ada 13 zona hijau dan 14 zona kuning. Kita terus berupaya memetakan wilayah kewaspadaan disesuaikan dengan (instruksi) pemerintah pusat," sambung dia.
Baca juga:
Penyuntikan Vaksin Covid-19 di RSP Unpad Dibagi 3 Sesi
Sementara itu, Emil mengaku saat ini Jabar telah melakukan tes PCR terhadap 175.260 orang, dan akan terus dilanjutkan. Melalui tes masif itu, angka reproduksi penyebaran covid-19 diklaim sudah di bawah satu persen.
"Kita telah melakukan pembatasan sosial berskala provinsi dan itu menghasilkan angka reproduksi covid rata-rata dibawah satu. Sehingga kita bisa menggunakan teori 'gas dan rem' untuk pengendalian, salah satunya pembatasan di desa atau kelurahan," bebernya.
Selain itu, Emil pun mengaku saat ini masih melakukan pemetaan untuk mengaktifkan lagi proses pembelajaran tatap muka di wilayah berstatus zona hijau. Namun, lanjut dia, percobaan sekolah tatap muka masih dilakukan evaluasi guna menghidari penyebaran covid-19.
"Kami melakukan percobaan dengan hati-hari, karena di Jawa Barat banyak pegunungan, sehingga kebijakan (sekolah tatap muka) tidak bisa disamakan dengan wilayah perkotaan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)