Warga di sekitar Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya yang mengalami cuaca ekstrem embun beku. ANTARA/HO
Warga di sekitar Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya yang mengalami cuaca ekstrem embun beku. ANTARA/HO

Fenomena Embun Beku Landa Lanny Jaya Papua, 4 Warga Dilaporkan Meninggal

Antara • 03 Agustus 2022 11:27
Jayapura: Fenomena cuaca ekstrem embun beku melanda Kabupaten Lanny Jaya, Papua. Dilaporkan fenomena ini mengakibatkan empat orang warga meninggal.
 
Berdasarkan laporan diterima BPBD Papua, bencana embun beku di daerah itu berdampak terhadap 548 kepala keluarga. Dan 4 orang meninggal dua di antaranya anak-anak.
 
Sejauh ini, tidak ada masyarakat yang mengungsi. Akses menuju lokasi pun di distrik Kuyawage hanya dapat dilakukan dengan menggunakan pesawat kecil.

BPBD Papua mengirim tim ke Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya untuk melihat langsung ke lokasi.  Kepala BPBD Papua Wiliam Manderi mengatakan tim berjumlah dua orang itu berangkat ke Wamena lalu ke Tiom dan bersama BPBD Kabupaten Lanny Jaya kemudian ke Kuyawage.
 
Dia mengakui bahwa hingga saat ini, BPBD Papua belum memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana tersebut.
 
Baca: BMKG Imbau Warga Lanny Jaya Waspada Potensi Cuaca Ekstrem

"Kami masih menunggu hasil laporan staf yang ke Kuyawage untuk memastikan langkah selanjutnya yang akan diambil," kata Wiliam di Jayapura, Rabu, 3 Agustus 2022.
 
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V Jayapura Hendro Nugroho secara terpisah meminta masyarakat dan Pemkab Lanny Jaya waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti embun beku, hujan es, dan angin kencang.
 
Dalam menghadapi cuaca ekstrem diharapkan dibangun lumbung untuk menyimpan makanan agar saat kemarau masyarakat tidak mengalami krisis bahan pangan. Ia baru mendapat laporan terjadinya embun beku di Kabupaten Lanny Jaya setelah BPBD Papua pada 29 Juli lalu.
 
Embun beku dan kemarau di wilayah Lanny Jaya terjadi di Kampung Kuyawage, Kampung Luarem, dan Jugu Nomba.
 
"Kondisi tersebut mengakibatkan masyarakat mengalami kelaparan karena hasil bercocok tanam mengalami gagal panen," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan