Lombok Tengah: Tiga ruang kelas di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Beleka, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), rusak parah. Sementara ini siswa terpaksa belajar di ruang perpustakaan.
"Dari enam ruang kelas, tiga ruangan dalam kondisi rusak, termasuk ruangan guru," kata Kepala Sekolah SDN Beleka, Sukarman, di kantornya Praya, Kamis, 4 Agustus 2022.
Dia menjelaskan tiga ruangan kelas itu mulai rusak sejak gempa bumi terjadi di 2018, sehingga bagian atas ruangan kelas nyaris ambruk. Selain itu plafon ruangan juga telah rusak, sehingga proses kegiatan belajar cukup terganggu.
"Kalau digunakan kita was-was. Takut ambruk, sehingga tidak digunakan untuk belajar," jelasnya.
Renovasi ruangan kelas tersebut pernah dilakukan di 2009, namun tidak untuk pembangunan tembok, melainkan konstruksi bagian atap, sehingga kondisi bangunannya saat ini rusak.
"Dari tiga ruang kelas yang rusak, satu cukup parah, dua rusak ringan. Jumlah siswa 90 orang dari kelas 1 hingga kelas VI," ungkapnya.
Untuk itu ia berharap kepada pemerintah daerah untuk segera memperbaiki ruangan kelas yang rusak tersebut, karena bangunan sekolah itu merupakan bangunan lama. "Pernah ada konsultan datang, akan diperbaiki 2020. Namun, sampai saat ini belum direalisasikan," bebernya.
Ketua Komite SDN Beleka, Justadi, selaku orang tua wali murid berharap kepada pemerintah segera memperbaiki ruangan kelas tersebut agar tidak terjadi korban ketika digunakan untuk belajar.
"Sekolah lain bangunannya cukup bagus. Kita berharap sekolah ini juga diperbaiki," ungkap Justadi.
Sebelumnya Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Lombok Tengah, Makbul, mengatakan jumlah sekolah yang rusak baik berat maupun ringan di Lombok Tengah mencapai 120 sekolah dari 625 sekolah negeri maupun swasta.
Perbaikan sekolah yang rusak tersebut dilakukan secara bertahap, sesuai dengan anggaran dan kondisi sekolah tersebut.
Lombok Tengah: Tiga ruang kelas di
Sekolah Dasar Negeri (SDN) Beleka, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten
Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB),
rusak parah. Sementara ini siswa terpaksa belajar di ruang perpustakaan.
"Dari enam ruang kelas, tiga ruangan dalam kondisi rusak, termasuk ruangan guru," kata Kepala Sekolah SDN Beleka, Sukarman, di kantornya Praya, Kamis, 4 Agustus 2022.
Dia menjelaskan tiga ruangan kelas itu mulai rusak sejak gempa bumi terjadi di 2018, sehingga bagian atas ruangan kelas nyaris ambruk. Selain itu plafon ruangan juga telah rusak, sehingga proses kegiatan belajar cukup terganggu.
"Kalau digunakan kita was-was. Takut ambruk, sehingga tidak digunakan untuk belajar," jelasnya.
Renovasi ruangan kelas tersebut pernah dilakukan di 2009, namun tidak untuk pembangunan tembok, melainkan konstruksi bagian atap, sehingga kondisi bangunannya saat ini rusak.
"Dari tiga ruang kelas yang rusak, satu cukup parah, dua rusak ringan. Jumlah siswa 90 orang dari kelas 1 hingga kelas VI," ungkapnya.
Untuk itu ia berharap kepada pemerintah daerah untuk segera memperbaiki ruangan kelas yang rusak tersebut, karena bangunan sekolah itu merupakan bangunan lama. "Pernah ada konsultan datang, akan diperbaiki 2020. Namun, sampai saat ini belum direalisasikan," bebernya.
Ketua Komite SDN Beleka, Justadi, selaku orang tua wali murid berharap kepada pemerintah segera memperbaiki ruangan kelas tersebut agar tidak terjadi korban ketika digunakan untuk belajar.
"Sekolah lain bangunannya cukup bagus. Kita berharap sekolah ini juga diperbaiki," ungkap Justadi.
Sebelumnya Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Lombok Tengah, Makbul, mengatakan jumlah sekolah yang rusak baik berat maupun ringan di Lombok Tengah mencapai 120 sekolah dari 625 sekolah negeri maupun swasta.
Perbaikan sekolah yang rusak tersebut dilakukan secara bertahap, sesuai dengan anggaran dan kondisi sekolah tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)